Masuki Musim Penghujan, BPBD Blitar Ingatkan Potensi Bencana

Masuki Musim Penghujan, BPBD Blitar Ingatkan Potensi Bencana Pohon tumbang rawan terjadi saat hujan deras disertai angin.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mengimbau warga untuk waspada bencana yang mungkin terjadi ketika datang musim penghujan. Terutama di wilayah yang selama ini menjadi langganan bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor.

Kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan menuturkan, intensitas hujan di Kabupaten Blitar sudah mulai meningkat. Meningkatnya intensitas hujan ini harus dijadikan momen untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana. Sejumlah personel BPBD juga disiapkan untuk segera menyiapkan rencana tanggap bencana.

Baca Juga: Satu Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar

"Semua potensi bencana bisa terjadi ketika memasuki musim cuaca yang tidak menentu seperti saat ini. Seperti diketahui, di Kabupaten Blitar ada beberapa wilayah yang rawan bencana seperti tanah longsor. Utamanya di Kecamatan Doko, Wlingi, Gandusari, Selorejo merupakan daerah rawan terjadi tanah longsor karena kondisi geografirnya berbukit. Selain itu, semua wilayah di Kabupaten Blitar rawan puting beliung. Utamanya saat terjadi hujan lebat disertai dengan angin kencang dan petir," papar Heru Irawan, Minggu (10/11/2018).

Dikatakannya, selain tanah longsor, adapula wilayah yang rawan banjir. Seperti di Kecamatan Garum, Nglegok, dan Gandusari rawan terjadi banjir lahar dingin. Karena tiga wilayah itu dilewati aliran lahar Gunung Kelud. Sementara di wilayah Wonodadi dan Sutojayan yang rawan banjir akibat luapan sungai.

Baca Juga: 1 Korban Longsor di Kesamben Blitar Akhirnya Ditemukan

"Kalau di kecamatan yang dilewati aliran lahar gunung Kelud itu rawan banjir lahar dingin. Adapula wilayah yang rawan banjir akibat luapan sungai," jelasnya.

“Kami telah memberikan imbauan untuk warga masyarakat yang tinggal wilayah rawan bencana untuk waspada saat hujan turun. Mereka diminta memasang rambu atau imbauan di titik-titik rawan bencana.

Sebelumnya, dilaporkan bencana tanah longsor terjadi di Dusun Boro, Desa Selorejo, Kecamatan Selorejo. Longsor terjadi di tanah kosong milik warga setempat. Beruntung longsor di tebing setinggi empat meter ini tak menimbulkan korban jiwa karena jauh dari pemukiman warga.

Baca Juga: Tim SAR Temukan Dua Korban Longsor di Kesamben Blitar dalam Kondisi Meninggal Dunia

Tak lama setelah tanah longsor, hujan disertai angin kencang juga terjadi di Dusun Selorejo, Desa Selorejo, Kecamatan Selorejo. Angin kencang mengakibatkan dua pohon asem roboh. Satu pohon asem roboh dan merusak sebuah teras sebuah penginapan. Sementara satu lagi roboh ke badan jalan. (ina/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO