MALANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan siswa SMA Negeri 1 Gondanglegi, Kabupaten Malang, menggelar aksi unjuk rasa di halaman sekolah, Rabu (21/11) pagi.
Dalam aksinya, para siswa menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap dan kebijakan Kepala Sekolah (Kasek) Lilik Wahyuni. Salah satu kebijakan yang diprotes para siswa adalah terkait dilarangnya siswa menyampaikan pendapat.
Baca Juga: Polri Uji Coba Syarat Kepesertaan Aktif JKN bagi Pemohon SIM di Malang Raya
Total ada 13 tuntutan yang disampaikan para siswa.
(13 tuntutan yang disampaikan oleh para siswa saat demo)
Baca Juga: Sinergi BPJS Kesehatan dan Poltekkes Malang Sukseskan Program JKN
Selain itu, para siswa juga memprotes pergantian empat wakil kepala sekolah. Bahkan beberapa guru dinilai turut melakukan intimidasi terhadap siswa agar menyetujui pergantian wakil kepala sekolah tersebut. Caranya para siswa diminta untuk mengakui ikut tanda tangan surat permohonan pergantian wakil kepala sekolah.
Para siswa juga menuntut transparansi biaya bimbingan belajar kelas XII. Sebab, mereka awalnya dijanjikan akan mendapatkan bimbel 6 mata pelajaran, namun realitanya hanya mendapat 3 mata pelajaran.
Mereka mengancam akan melakukan aksi mogok belajar selama 1 minggu ke depan, jika tuntutan mereka tidak diakomodasi.
Baca Juga: Rasakan Manfaat JKN Usai Kecelakaan, Peserta Asal Malang ini Ajak Terapkan Pola Hidup Sehat
Menanggapi hal ini, pihak sekolah melalui Waka Bidang Kurikulum yang baru Fadillah Zamzam menilai tuntutan ratusan siswa tidak mendasar. Sebab kata dia, dalam pergantian Wakasek, Kepala Sekolah (Kasek) punya hak. "Jadi ini bukan urusan siswa," tegas Fadil.
Ia juga mengklaim proses pergantian terhadap empat Waka SMAN 1 sudah benar. "Kasek tidak mungkin melakukan pergantian kalau tidak punya alasan dan dasar yang kuat. Jadi sekali lagi, soal pergantian 4 Waka serta hal lain dalam manajemen Guru dan Kasek, bukan urusan siswa," pungkas Fadil. (thu/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News