Reses ke-III DPRD Kota Mojokerto Jadi Ajang Curhat

Reses ke-III DPRD Kota Mojokerto Jadi Ajang Curhat Giat reses Ketua DPRD Kota Mojokerto Febriyana Meldyawati, jadi ajang curhat konstituen.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sambutan positif mewarnai penyelenggaraan giat reses III masa persidangan III yang diselenggarakan DPRD Kota Mojokerto tahun sidang 2018. Kegiatan jaring aspirasi para wakil rakyat itu digelar selama empat hari mulai hari Minggu tanggal 25 November hingga Rabu 28 November.

Masyarakat memanfaatkan momen tersebut dengan menyampaikan berbagap aspirasi, keluhan, bahkan ide untuk program-program di Kota ini. Sejumlah materi aspirasi yang mencuat beragam.

Baca Juga: Berpihak Pada Kemajuan Daerah, Pj Wali Kota Mojokerto Apresiasi 3 Raperda Inisiatif Dewan

Seperti keluhan terhadap banjir yang melanda beberapa kawasan ketika musim hujan seperti sekarang. Warga menilai sejumlah sarana dan prasarana penunjang pengendalian banjir belum dirawat secara maksimal seperti normalisasi saluran air di lingkup pemukiman.

"Terkait dengan adanya aspirasi masyarakat terutama soal banjir, maka Pemkot Mojokerto kita dorong untuk mengoptimalkan sarana prasarana pencegahan banjir," kata Febriana Meldyawati, Ketua DPRD Kota Mojokerto usai reses, kemarin.

Politikus PDI Perjuangan ini juga mengungkapkan pihaknya terus mendorong kepada Pemkot untuk memperhatikan nasib kaum disabilitas. "Pemkot kita dorong agar lebih ramah dengan teman-teman disabilitas. Fasilitas-fasilitas penunjang diharap dapat dibangun di instansi pemerintah dan fasilitas umum." imbuhnya.

Baca Juga: Jadi Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto: Hadi Fokus RAPBD 2025, Arie Pastikan Tak Ada Proyek Mangkrak

Kalangan DPRD juga menerima sejumlah keluhan lainnya. Masyarakat banyak mengeluhkan terkait sistem rujukan online BPJS yang dianggap masih membingungkan bagi masyarakat.

"Kita sudah berkoordinasi melalui komisi III dengan pihak terkait yang mana masih dipersiapkan langkah solutif agar masyarakat tidak kesulitan dalam berobat," jelasnya.

Pemberdayaan bagi kaum lansia juga menjadi atensi para wakil rakyat. Banyak aspirasi dari masyarakat agar ada program yang ditujukan untuk pemberdayaan bagi kaum lansia.

Baca Juga: Terganggu Penutupan Jalan, Warga Sentanan Desak Pemkot Mojokerto Pindah Kampung Pecinan

“Program yang selama ini ada yaitu posyandu lansia sudah berjalan baik, namun harus ada program inovatif untuk menggali potensi lansia misal melalui pelatihan dan pemberdayaan ekonomi.” katanya lagi.

Selama reses, para anggota DPRD juga berkesempatan langsung menjelaskan usulan-usulan warga yang belum direalisasi oleh pemerintah Kota Mojokerto. Dan juga usulan-usulan baru oleh warga nanti akan diakomodir dalam pokok-pokok pikiran DPRD yang akan dianggarkan pada tahun anggaran 2020. (yep/rev) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO