PACITAN, BANGSAONLINE.com - Banyak sekali penyebab gangguan jiwa. Menurut dr. Eko Budiono, Kepala Dinkes Pacitan, ada beberapa hal yang melatarbelakangi orang mengidap gangguan jiwa. Namun yang utama adalah karena depresi.
Selain ini juga kurang seimbangnya gizi ketika mereka masih kecil. Mereka banyak asupan karbohidrat namun kurang pemenuhan nutrisi lainnya. Seperti protein, vitamin serta zat-zat penting lainnya yang sangat dibutuhkan tubuh.
Baca Juga: Flu Burung Bisa Menular ke Kucing hingga Sapi, ini Penjelasan Asosiasi Kedokteran Hewan
"Selain itu, stimulus saat masih dalam kandungan juga hal yang tidak boleh disepelekan. Misalnya ketercukupan gizi, serta kehamonisan keluarga. Dan pada 1.000 hari pertama kelahiran, harus benar-benar diawasi tumbuh kembangnya," beber Eko.
Sementara sampai saat ini, Dinkes Pacitan mencatat ada 18 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kriteria schizophrenia, atau gangguan jiwa berat. Saat ini belasan pasien tersebut masih menjalani pengobatan intensif. Namun begitu Eko Budiono menyatakan kondisi mereka sudah berangsur baik. "Mayoritas sudah dalam fase tenang, dan menjalankan aktivitas layaknya orang normal," katanya.
Eko menjelaskan bahwa para tim medis memiliki pedoman penatalaksanaan diagnosis gangguan jiwa (PPDGJ) dengan menekankan pada lima aksi yang mengindikasikan kalau pasien tersebut memang mengalami gangguan kejiwaan. "Salah satu dari lima aksi tersebut misalnya, susah merawat dirinya sendiri. Namun apabila pasien tersebut masuk kategori aksi satu, memang harus dirujuk ke rumah sakit jiwa," pungkasnya. (yun/ns)
Baca Juga: Persiapan Apoteker Hadapi Tantangan dan Peluang Obat Digital di Era Globalisasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News