MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Sekretaris Utama (Setama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ir. Dody Ruswandi, MSCE, Selasa (11/12) meresmikan Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto. Kesempatan itu juga dimanfaatkan sekaligus untuk uji coba perdana penggunaan peralatan komunikasi teleconference.
Saat ditemui usai kegiatan, Setama Ir Dody menyampaikan jika peralatan ini sebagai sarana prasarana dalam situasi bencana dan merupakan alat komunikasi semua stakeholder yang ada. “Ini sebagai standar peralatan minimum yang harus dipunyai setiap BPBD,” terangnya.
Baca Juga: BPBD Mojokerto Bersama Warga Bersihkan Jalan Usai Diterjang Banjir
Di wilayah Indonesia, nantinya BNPB akan melakukan pengadaan secara bertahap dan akan terkoneksi ke setiap BPBD Provinsi dan BNPB. Tentunya peralatan yang ada di tingkat provinsi kapabilitasnya akan lebih tinggi dari BPBD daerah. "Hal ini merupakan upaya kita untuk melakukan percepatan aksi untuk tanggap darurat," tambahnya.
Diterangkan Dody, bahwa upaya yang baik dilakukan adalah aksi sebelum terjadinya bencana. Bisa dilakukan dengan langkah preventif dan deteksi dini kejadian-kejadian yang berpotensi menimbulkan bencana. Dicontohkan seperti pada bulan sekarang, tepatnya pada musim hujan, bencana banjir dan tanah longsor perlu diantisipasi.
Untuk wilayah yang kebetulan sudah terjadi banjir, tentunya dapat langsung berkoodinasi dengan pihak BPBD terdekat. “Secara otomatis jika terjadi bencana, tentunya BPBD yang ada di sekitarnya akan langsung merapat,” katanya.
Baca Juga: Si Jago Merah Kembali Lahap Pabrik Tray Telur Mojokerto, Kerugian Diduga Capai Ratusan Juta Rupiah
Sedangkan untuk menentukan peralatan apa saja yang nantinya diperlukan dan seberapa banyak personil yang diperlukan, tentunya dapat berkoordinasi melalui peralatan ini di Pusdalops masing-masing.
Dengan adanya peralatan ini diharapkan sudah tidak ada batas ruang sekaligus memudahkan langkah koordinasi dalam aksi menanggulangi bencana. “Barusan peralatan yang sudah terpasang kita coba teleconference dengan BPBD Raja Ampat di Provinsi Papua Barat dan BPBD Banyuasin di Sumatera Selatan. Untuk hasilnya lancar, baik kualitas gambar dan audionya,” pungkasnya. (sof/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News