MALANG, BANGSAONLINE.com - Tiga kegiatan utama dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari Kabupaten Malang yakni, pariwisata, ekonomi digital, dan ekonomi kreatif. Harapannya, integrasi dari tiga komponen tersebut bisa memberikan dampak ekonomi secara signifikan baik lokal, regional hingga provinsi.
"Kalau bukan kawasan ekonomi khusus mungkin kita hanya membangun kawasan lokal saja. Tapi, kalau di KEK kita memang memproyeksikan impact-nya itu sampai di regional bahkan provinsi," jelas Pengelola KEK Singhasari Malang Kriswidyat Praswanto, ST MM kepada rombongan Biro Humas dan Protokol bersama Pokja Wartawan Pemprov Jatim, Sabtu (8/12) lalu.
Baca Juga: Resmikan Pabrik Kapiten Nusantara, Khofifah: Referensi Penguatan Dakwah dan Jihad Bil-Maal
Pria yang juga menjabat sebagai GM PT Intelegensia Grahatama ini menguraikan, pada sektor pariwisata KEK Singhasari akan mengangkat culture and heritage. Ia beralasan, karena di Singosari Malang ini merupakan pusat kerajaan Singhasari/Singosari yang berdiri pada abad ke-13.
"Di sinilah (Singosari) pusat kerajaan Singhasari. Kerajaan Singhasari dulu ini seperti apa, dan itu perlu diketahui oleh generasi sekarang. Terutama generasi milenial yang harus memahami filosofi semangatnya," urai Kris, sapaan Kriswidyat Praswanto.
Ia mengungkapkan, apabila pendekatannya kepada generasi milenial ini tidak dengan digital teknologi, mungkin mereka tidak akan tertarik. Maka dari itu, lanjut Kris, pembangunan pariwisata yang dikemas dengan sebuah atraksi (pertunjukan) di dalamnya itu akan diintegrasikan dengan digital teknologi.
Baca Juga: Go Global, 1.020 Botol PRO EM.1 Resmi Diekspor ke Cina
"Hal ini pasti akan menarik kalangan milenial untuk mengeksplorasi tempat ini. Salah satu yang menjadi daya tariknya adalah seni pertunjukannya tersebut," ungkap Kris.
Pertunjukan tersebut, tegasnya, sangat kental dengan ekonomi kreatif juga. Ia mencontohkan jika ada even-even Singosari-an dari kalangan budayawan yang memiliki banyak ide kreatif, sehingga bisa terintegrasi antara pariwisata, digital teknologi, dan ekonomi kreatif.
"Pariwisata di sejarahnya dapat, digital teknologinya dapat, kemudian ekonomi kreatifnya juga dapat. Secara terintegrasi akan kita bangun di sini. Makanya kita melabelkan KEK Singhasari 4.0 (four point o)," pungkasnya.
Baca Juga: Bupati Malang Ajak Apersi Kembangkan Pembangunan Berbagai Sektor
Diketahui, pembangunan KEK Singhasari 4.0 tinggal menunggu Peraturan Pemerintah (PP). Hasil rapat terakhir, Menko Perekonomian telah setuju dengan rencana pembangunan KEK Singhasari tersebut.
Dalam perkembangannya, PT Intelegensia Grahatama selaku pengusul KEK Singhasari 4.0 telah menyiapkan lahan seluas 283,1 hektare, sesuai dengan izin lokasi yang diberikan.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, KEK Singhasari 4.0 telah membebaskan sebanyak tiga desa sekaligus yang ada di sekitar lokasi KEK. Tiga desa itu yakni, Desa Laglang, Desa Purwoasri, dan Desa Klampok. (ian/rev)
Baca Juga: Bupati Malang Resmikan Awal Pembangunan Grand Miami Hotel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News