JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Kecamatan Diwek, K.H. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, meminta semua pihak termasuk para santri, agar tidak ikut-ikutan menyebarkan berita bohong atau Hoax.
Hal ini ia tegaskan saat diwawancarai sejumlah wartawan usai acara Seminar Nasional Integrasi Religius dan Nasionalis Menuju Pemilu Damai di Ponpes setempat, Rabu (12/12).
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
“Kepada santri-santri, supaya mereka juga sadar, tidak ikut menyebarkan berita yang tidak jelas (Hoax)," kata Gus Sholah.
Adik kandung Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini juga meminta kepada kementerian terkait, yakni Kementerian Informasi dan Komunikasi (Infokom), agar turut memberikan peringatan kepada semua pihak, termasuk dunia pendidikan akan dasyatnya efek dari berita hoax.
"Ternyata begitu dahsyat (efek hoax)," sambung Gus Sholah.
Baca Juga: Ziarah ke Makam Pendiri NU, Khofifah: Gus Dur dan Gus Sholah itu Guru Saya, Beliau Sosok Istimewa
Gus Sholah berpesan, pada momentum menjelang Pemilu tahun 2019, dengan begitu panasnya suhu politik, pesan-pesan yang memicu kebencian dan ketidaksukaan kepada pihak lain, harusnya dapat diredam. "Kan eman-eman ini kalau kita hanya karena Pemilu kemudian kita ribut dengan kawan kita, saudara kita," tandasnya.
Acara seminar tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh dan narasumber. Seperti Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmanto, Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI Bambang Ismawan, Kasubdit Bidang Politik Polda Jatim AKBP Asmoro, Plt Bupati Sampang Jonathan Judianto, Anggota Dewan Pers Imam Wahyudi, serta Ketua Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo. (ony/rev)
Baca Juga: Tren Santri Belajar di Luar Negeri, Sekarang Peluang Makin Besar dan Tak Terbatas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News