BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Perawakannya tinggi langsing. Kulitnya putih kemerahan dan berambut panjang pirang seperti peragawati. Namun begitu bertemu lapangan bola, dia tampak lincah seperti lelaki ketika men-dribling bola. Itulah Sally Atyasasmi yang juga Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro.
Perempuan yang juga manajer keuangan Persibo Bojonegoro itu, belakangan populer di dunia maya maupun nyata. Sally merupakan sosok perempuan yang aktif dan atraktif dalam berbagai hal. Politik, sosial, budaya, hingga sepakbola.
Baca Juga: Anniversary 97, Persebaya Undang Persibo di GBT, Eko Setyawan: Kita Bawa Pemain Baru
Belakangan, sepakbola di Indonesia bukan dominan digeluti kaum pria. Namun kaum hawa juga banyak yang sudah ambil bagian, mulai menjadi suporter, pengelola klub hingga pemain di lapangan.
Sally pun sudah melakukan itu semua. Berawal dari gemar menyaksikan sepakbola di layar kaca, Sally kemudian bersyukur berkesempatan menjadi pengelola klub sepakbola lokal Bojonegoro, Persibo.
"Sejak 2017 saya ditunjuk menjadi bendahara klub Persibo. Ya, waktu itu kaget dan bingung mau apa, tetapi dalam perjalannya sampai sekarang enjoy dan menikmati, bahkan berani 'nyepak' bola (menendang bola)," kata Sally Atyasasmi Sabtu (22/12).
Baca Juga: Menang Tipis 0-1 atas Pekanbaru, Persibo Bojonegoro Lolos ke Liga 2
Ya, dua hari yang lalu tepatnya hari Kamis sore, (20/18) dia ikut terlibat dalam duel eksebisi antara kesebelasan DPRD Bojonegoro kontra ExxonMobil Cepu Limited. Pertandingan yang digelar di Stadion Letjen H. Soedirman Bojonegoro itu, Sally memperkuat tim DPRD berposisi sebagai bek.
(Aksi Sally dalam pertandingan persahabatan)
Baca Juga: Dua Tim Wakil Jatim Lolos 8 Besar Liga 3, Selangkah Lagi menuju Liga 2
Sally menjadi satu-satunya pemain perempuan saat itu. Dia terlihat piawai menggiring si kulit bundar. Namun sayang, beberapa kali dia terpaksa jumpalitan akibat 'sledingan' lawan. Bahkan, tubuh Selly sempat terkena bola. Dia menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.
Anggota dewan yang duduk di komisi C itu mengaku tidak canggung ikut langsung bermain sepakbola. "Ngga sih, selain memang suka ya, sepakbola bisa jadi bentuk komunikasi lain yang bagus," ujar politikus Gerindra itu.
Katanya, bermain sepakbola sore itu juga menjadi bagian refreshing, setelah seharian berjibaku dengan banyak pekerjaan di ruangan kantor DPRD.
Baca Juga: Empat Tim asal Jatim Keok di Babak 16 Besar Liga 3 Nasional
"Jadi bagus kalo ada penyegaran di lapangan setelah seharian banyak pekerjaan. Ya, sudah tiga kali ini bermain sepakbola, saya menikmati. Tapi kadang saya jengkel waktu asik bawa bola kemudian direbut lawan," katanya sambil tertawa.
SRIKANDI MANAJEMEN PERSIBO
Sally Atyasasmi sudah dua musim ini menangani klub Persibo Bojonegoro. Klub berjuluk Laskar Angling Dharma ini sedang berjuang di Liga 3.
Baca Juga: Persibo Kembali Ganti Pelatih, Kini Ditangani I Putu Gede
Penunjukan Selly mendampingi rekan seprofesinya, Abdullah Umar sebagai Cheif Executive Officer (CEO) Persibo diharapkan dapat kembali mengangkat Persibo dari liga terendah sepakbola Indonesia (Liga 3).
Namun upaya keras Sally dan kawan-kawan dalam dua musim terakhir (2017-2018) belum membuahkan hasil. Dua tahun Persibo gagal melenggang ke kompetisi Liga 2.
"Untuk liga musim depan kami akan mempersiapkan tim dengan baik. Tetapi untuk bulan-bulan ini kami masih fokus ke pembenahan internal manajemen dulu, jadi kami harap para fans Persibo sabar," ujarnya.
Baca Juga: Pecundangi PSM Madiun 1-0, Persibo Melenggang ke Perempat Final dan Liga 3 Nasional
Sejatinya, sepakbola dan politik punya kehidupan dan ruang masing-masing. Tinggal bagaimana mengelolanya. Selama dikelola dan dijalankan secara profesional, tentu bisa berjalan secara beriringan. (nur/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News