BLITAR, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bencana banjir dan tanah longsor. Utamanya di daerah Blitar utara tepatnya di lereng Gunung Kelud hingga ke arah Blitar timur.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan menuturkan, puncak musim hujan di Kabupaten Blitar diprediksi akan terjadi pada pertengahan Januari 2019. Hal ini kata Heru, berdasarkan informasi yang diterima BPBD dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BACA JUGA:
- Diterjang Puting Beliung, Belasan Rumah di Blitar Rusak dan Satu Roboh
- Bencana Tanah Gerak Terjadi di Blitar, 35 Kepala Keluarga Terdampak Mengungsi
- Hujan Deras di Blitar Sebabkan Banjir di 5 Kecamatan, Ratusan Warga Dievakuasi ke Pengungsian
- Hujan Disertai Angin Selama 3 Jam, Puluhan Bangunan di Blitar Rusak
"Surat edaran dari BMKG sudah kami terima. Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan adanya bencana longsor bagi masyarakat yang bertempat tinggal di perbukitan," jelas Heru Irawan, Rabu (02/01).
Sejumlah kecamatan di Kabupaten Blitar rawan bencana tanah longsor. Di antaranya Kecamatan Gandusari, Doko, Selorejo, dan Kesamben. Karena letak wilayahnya berbukit-bukit.
Selain itu beberapa kecamatan juga rawan banjir. Di antaranya Kecamatan Sutojayan dan Kecamatan Wonodadi. Serta kecamatan yang dilewati sungai aliran lahar Gunung Kelud seperti Kecamatan Garum dan Kecamatan Nglegok.
Dengan kondisi ini, Heru mengaku pihaknya mulai meningkatkan pantauan terhadap kondisi cuaca di Kabupaten Blitar secara berkala.Terutama kerawanan terjadi nya bencana alam terutama bencana tanah longsor.
"Tentu di musim seperti ini petugas BPBD secara otomatis akan meningkatkan pantauan terhadap kondisi sejumlah wilayah yang rawan bencana," pungkasnya. (ina/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News