JAKARTA(BangsaOnline) Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla sempat
menyebut harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik Rp 1.500 per liter pada
pemerintahannya nanti bersama Joko Widodo (Jokowi). JK, sapaan akrabnya,
melontarkan pernyataan ini saat berbicara soal kedaulatan pangan.
"Setahun kita akan swasembada pangan. Langkahnya teknologi dan investasi
ke bibit, pengairan, dan jalan. Kenapa tidak bisa saat ini? Karena dana ada
tapi salah pakai," jelas JK saat berbicara di acara diskusi 'Kedaulatan
Pangan di Pemerintahan Jokowi-JK, Mungkinkah?' di kantor DPP Partai Nasdem,
Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2014).
"Ini akan terjadi kalau kita naikkan harga BBM Rp 1.500. Saya yakin petani
nggak banyak pakai subsidi BBM. Memang mengurangi rokok dan jalan-jalan
sedikit," tambahnya.
Dirinya juga menyinggung soal peran Kementerian Pertanian yang malah menyetujui
impor bahan pokok. Misalnya soal impor daging sapi yang menurut JK pada tahun
2008-2009 pemerintah telah menyiapkan kredit murah untuk peternak sapi.
"Namun setelah saya pergi tidak jadi. Mungkin lebih senang impor daging
karena ada komisinya. Padahal kita siapkan kredit murah dan ada dananya zaman
saya," ucapnya.
Sebelumnya, Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK Luhut Binsar Pandjaitan sempat
menyebut bahwa harga BBM akan dinaikkan sebesar Rp 3.000 per liter. Kenaikan
ini akan dilakukan November 2014.
"Kami telah berdiskusi dengan tim dari presiden terpilih dan kami akan
menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter pada November. Dengan
begitu, akan ada alokasi yang lebih besar untuk infrastruktur," jelasnya
seperti dikutip Reuters, Kamis (18/9/2014).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News