BLITAR, BANGSAONLINE.com - Memasuki puncak musim penghujan, Dinas Kesehatan Kota Blitar mengimbau masyarakat waspada penyebaran penyakit DBD.
Dinkes mencatat, jumlah kasus DBD di Kota Blitar cenderung meningkat dua tahun belakangan. Data Dinkes Kota Blitar pada 2017, ada 104 kasus DBD. Dari total kasus itu, sebanyak tiga orang meninggal dunia. Sedangkan pada 2018 lalu, jumlah kasus DBD di Kota Blitar sebanyak 146 kasus.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Bupati Blitar Luncurkan Program Inovasi Tali Centing
Data terbaru, pada pertengahan Januari 2019 Dinkes sudah menerima laporan sebanyak lima pasien DBD. "Benar, awal Januari 2019 ini sudah ada lima kasus DBD. Sementara selain DBD kami juga menerima laporan 14 kasus demam dengue. Demam dengue adalah demam tahapan menuju DBD," ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Blitar, Harni Setyorini, Rabu (16/1/2019).
Dengan kondisi ini, dia mengimbau masyarakat gencar menggalakan program pemberantasan sarang nyamuk.
Selain itu masyarakat juga diimbau untuk peduli dengan kebersihan lingkungan, untuk menekan perkembangan jentik nyamuk. Pasalnya upaya fogging biasanya hanya membunuh nyamuk dewasa saja, bukan jentiknya.
Baca Juga: Ini Temuan Tim Dinkes Kota Blitar saat Sidak Mamin di Sejumlah Swalayan
"Memang untuk menekan penyebaran penyakit DBD yang paling efektif adalah dengan memberantas sarang nyamuk serta peduli kebersihan lingkungan. Apalagi jika intensitas hujannya tidak tentu, kadang hujan kadang tidak. Kondisi seperti itu membuat jentik cepat berkembang dan rawan menjadi penyebaran kasus DBD," pungkasnya. (ina/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News