PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Dugaan adanya pungli dalam perekrutan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Rumah Sakit Mohammad Noer Kabupaten Pamekasan, dibantah oleh manajemen rumah sakit bersangkutan.
Sebelumnya, tudingan adanya pungli diungkapkan oleh Taufik Aris Saputra selaku Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pergerakan Rakyat Miskin dan Anti Korupsi (Praksi) setelah melakukan audiensi di RS Mohammad Noer Kabupaten Pamekasan, Selasa (22/01/19). pagi.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
"Kami menduga adanya pungutan liar (pungli) dalam bagi para pendaftar yang ingin lulus seleksi PTT di RS Muhammad Noer," ujar Aris.
Menurut Aris, dugaan ini muncul setelah ada beberapa peserta yang protes. "Kami ingin perekrutan pegawai yang melalui BLU bisa transparan, karena perekrutan yang kemarin itu banyak menuai protes dari masyarakat," ungkap Aris usai melakukan audiensi.
"Ada yang mengatakan perekrutan itu menggunakan mahar dan yang beredar di masyarakat itu ada yang 30 sampai 50 juta," jelasnya.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
Sedangkan Kasubag Tata Usaha RS Mohammad Noer, Suwardi membantah tudingan tersebut. Ia meminta agar langsung dilakukan pelaporan apabila ada praktik semacam itu, agar bisa dilakukan penindakan terhadap oknum tersebut.
"Kalau memang ada tolong sampaikan siapa orangnya yang dari internal kami," ucapnya usai menemui peserta audiensi
Pihaknya mengaku telah membentuk tim yang terdiri dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Inspektorat, dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Langkah ini dilakukan demi menghindari adanya permainan saat perekrutan.
Baca Juga: Resmikan RS Bhayangkara Serentak di 9 Daerah, Kapolda Harap Penuhi Layanan Kesehatan Berkualitas
"Jadi kita tidak sewenang-wenang dalam mengadakan perekrutan PTT di RS Mohammad Noer," tegasnya. (err/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News