GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto meminta masyarakat waspada terhadap serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sebab, jumlah pasien DBD di sejumlah rumah sakit dan puskesmas se-Kabupaten Gresik mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya di bulan yang sama.
Hal ini disampaikan Bupati saat sidak di RSUD Ibnu Sina, Kamis (24/1). Orang nomor satu di Pemkab Gresik ini meminta agar orangtua tanggap terhadap kondisi anak-anaknya. "Segera bawa putra-putrinya kalau ada gejala DB ke rumah sakit terdekat," pintanya.
Baca Juga: Begini Cara Pemdes Sekarkurung Gresik Antisipasi TBC
Bupati memaparkan, pemerintah telah menyiapkan rumah sakit dan Puskesmas untuk melayani masyarakat berobat. Untuk Puskesmas ada 31 rawat inap dan rawat jalan, sementara puskesmas pembantu (pustu) ada 77. "Saya minta masyarakat memanfaatkan sarana-sarana kesehatan tersebut untuk berobat," terangnya.
Pada kesempatan ini, bupati menyatakan bahwa pada bulan November 2018 telah menyebarkan edaran ke unit pelayanan teknis (UPT) kepada RT maupun RW. "Kami minta agar diberikan penyuluhan soal antisipasi dini pencegahan dan penanganan DB," ungkapnya.
"Saya juga meminta jemput bola, dan Alhamdulillah responsnya bagus. Jadi kalau ada penderita yang cukup berobat di pustu ya pustu, tapi kalau harus ke RS ya RSUD," imbuhnya.
Baca Juga: Basmi Jentik Nyamuk, Camat Balongpanggang Bagikan Ikan Cupang
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tak menyepelekan penyakit DB. Sebab, kalau penanganannya telat bisa menyebabkan kematian.
Sementara Dirut RSUD Ibnu Sina dr. Endang Puspitowati menyatakan, hingga 24 Januari ini pasien DB yang tercatat positif DB dan dirawat di RSUD ada 22 pasien. "Sementara yang masih dipantau ada 10 pasien," katanya.
"Dari jumlah pasien tersebut, ada 4 pasien saat masuk dalam kondisi parah. Namun mereka sudah melewati fase kritis. Namun tetap kami pantau," terangnya.
Baca Juga: Korban Demam Berdarah di Gresik Sosialisasikan Pencegahan DBD
Plt Sekretaris Dinkes Gresik Muhibatul Chusnah membenarkan, bahwa pasien DB yang dirawat di RS dan puskesmas se-Kabupaten Gresik tahun 2019 mengalami kenaikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Ia kemudian merinci, pada Januari 2017 ada 49 kasus, lalu pada 2018 ada 18 kasus dan pada tahun 2019 ada 32 kasus. "Hingga 24 Januari ini ada tambahan 1 pasien positif DB sehingga total 33 kasus," katanya.
Namun demikian, Chusnah menyatakan, kalau Kabupaten Gresik belum dinyatakan kejadian luar biasa (KLB). "Saya minta masyarakat tetap waspada," pintanya.
Baca Juga: Dinkes Gresik Minta Masyarakat Waspada Fogging Liar
Ia menambahkan, bahwa daerah endemis DBD yang banyak pasien berada di wilayah Kecamatan Manyar dan Kebomas. Kemudian, meluas ke Kecamatan Cerme dan Balongpanggang. "DB kebanyakan di wilayah tersebut karena faktor kepadatan penduduk," pungkasnya. (hud/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News