Cuaca Masih Ekstrem, Evakuasi Kapal Larat Belum Bisa Dilakukan

Cuaca Masih Ekstrem, Evakuasi Kapal Larat Belum Bisa Dilakukan Kepala Kantor UPP Brondong, Ferry Agus Satrio, saat meninjau lokasi.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Evakuasi terhadap 6 kapal mengalami larat alias terbawa arus dan terdampar di perairan sekitar pelabuhan Semen Indonesia dan pelabuhan Semen Holcim tampaknya belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Penyebabnya, kondisi cuaca masih ekstrem. 

Bahkan, akibat cuaca buruk tersebut, salah satu kapal tongkang bermuatan batu bara larat dan menabrak pelabuhan Semen Holcim hingga mengakibatkan trestle pelabuhan terputus.

Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu

Saat meninjau lokasi, Kepala Kantor Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) Brondong, Ferry Agus Satrio mengatakan, cuaca ekstrem masih berlangsung hingga lima hari ke depan sehingga proses evakuasi kapal belum bisa dilakukan. Hal ini berdasarkan data prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

"Ada 6 kapal yang terdampar, 5 kapal tongkang dan 1 kapal kargo. Semua belum bisa dilakukan evakuasi karena masih menunggu cuaca kembali bersahabat," ujarnya ketika meninjau lokasi kapal terdampar, Kamis (24/1).

Ia menjelaskan, kapal-kapal tersebut tidak berlayar, namun menunggu cuaca membaik di sekitar pelabuhan untuk berlabuh. Namun akibat hempasan gelombang yang sangat ekstrem mengakibatkan tali jangkar terputus, dan mendorong kapal-kapal tersebut ke pesisir pantai.

Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar

"Gelombang setinggi 5 meter membuat tali jangkar kapal mengalami putus dan larat di sekitaran pelabuhan. Beruntung insiden ini tidak merenggut korban jiwa," katanya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau berupa surat edaran kepada pengelola pelabuhan yang ada di wilayah Tuban untuk menunda keberangkatan kapal, karena cuaca masih belum bersahabat. Di samping itu, bersama dengan pihak-pihak terkait berkoordinasi untuk proses evakuasi kapal.

"Setelah kondisi laut bersahabat, kapal yang terdampar dicek terlebih dahulu bagian dasar kapal dengan melakukan penyelaman. Setelah dirasa aman, nantinya kapal akan ditarik oleh tugboat," paparnya.

Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm

Ia juga meminta pelabuhan selalu update prakiraan cuaca dari BMKG, dan mengecek kondisi dan muatan kapal, serta terus mengawal kesehatan dan sertifikasi ABK kapal. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO