Empat Warganya Meninggal karena DBD, Pemkab Blitar Belum Tetapkan KLB

Empat  Warganya Meninggal karena DBD, Pemkab Blitar Belum Tetapkan KLB Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Empat pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blitar dinyatakan meninggal dunia. Sementara berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat jumlah penderita saat ini mencapai 254 kasus hanya dalam waktu satu bulan.

Pemkab Blitar mengakui jumlah penderita DBD kian hari memang terus bertambah. Bahkan jumlahnya mengalami peningkatan berkali-kali lipat dibandingkan dengan waktu yang sama di tahun 2018. Meski begitu, Pemkab Blitar belum menetapkan merebaknya DBD ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Baca Juga: DBD dan Chikungunya Hantui Masyarakat di Kota Blitar saat Musim Hujan

"Kami sudah terima laporan dari Dinkes jumlahnya meningkat hingga empat kali lipat. Tapi kita belum KLB. Kita masih akan evaluasi. Nanti pimpinan akan menyikapi hal itu," kata Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo, Kamis (31/1).

Menurut dia, melalui Dinas Kesehatan, Pemkab sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan jumlah kasus. Dinas Kesehatan diinstruksikan turun langsung ke masyarakat untuk mencegah penyebaran DBD. Terutama di tiga kecamatan paling barat dan utara Kabupaten Blitar yang berbatasan langsung denganTulungagugung dan Kediri.

"Kasus di Tulungagung dan Kediri luar biasa (banyak). Sehingga daerah terdekat seperti Srengat, Wonodadi, dan Udanawu kasusnya juga cukup banyak. Kami sudah memberikan arahan kepada Dinkes agar bisa mencegah semakin banyaknya kasus demam berdarah," paparnya.

Baca Juga: Selama 2021, Kasus DBD di Blitar Turun 50 Persen

Sementara itu, masyarakat juga diimbau agar menjaga kebersihan lingkungan melalui program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). "Kami mohon agar masyarakat ikut berperan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan berhati-hati jika merasakan gejala demam," tutupnya.(ina/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO