JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Buruknya pelayanan rumah sakit milik pemerintah terhadap masyarakat masih saja terjadi. Kali ini korbannya adalah Romza (28), salah satu Jurnalis televisi swasta yang sehari-hari bertugas di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Sebelumnya, Romza mengalami kecelakaan saat perjalanan pulang ke rumahnya di Kecamatan Kabuh, Jombang pada Senin (4/2/19) malam.
Baca Juga: Kenal di Instagram, Wanita di Surabaya Diperkosa dan Disodomi Pria Ngaku Bos Kuliner
Karena kondisi jalan gelap dan hujan, motor yang dikendarai korban menabrak bagian belakang dump truk yang melaju searah di depannya, di daerah Bawangan Kecamatan Ploso.
Oleh petugas kepolisian, korban dilarikan ke RSUD Ploso untuk mendapat perawatan medis.
Namun setelah beberapa jam menjalani perawatan di UGD, dokter yang melakukan perawatan tiba-tiba memperbolehkan korban pulang.
Baca Juga: Bayi Perempuan Ditemukan Meninggal Terapung di Saluran Air Mojowarno Jombang
Atas informasi dokter yang belum diketahui namanya tersebut, pihak keluarga mengaku bingung dan sempat meminta agar korban dirawat inap di RSUD Ploso, sebab dari hidungnya masih mengalami pendarahan.
Tapi dengan alasan seluruh ruangannya penuh, sang dokter tidak mengizinkannya.
Karena masih merasa takut dengan kondisi Romza, pihak keluarga juga sempat meminta agar RSUD Ploso merujuk korban ke RSUD atau rumah sakit lain, tapi lagi-lagi sang dokter menolak.
Baca Juga: Pasien RSUD Jombang Diduga Berusaha Kabur dengan Infus di Tangan
Atas inisiatif sendiri, pihak keluarga kemudian melarikan korban ke Rumah Sakit Al-Azis di Kecamatan Tembelang.
Setelah diperiksa intensif, dokter di Rumah Sakit Al-Azis menemukan ada salah satu gigi korban yang masuk ke tulang rahang atas saat kecelakaan, sehingga dari hidungnya terus mengalami pendarahan sehingga harus segera dioperasi.
Perbedaan diagnosa Dokter di RSUD Ploso dan Rumah Sakit Al-Azis ini tentu saja membuat korban dan keluarganya bingung.
Baca Juga: Kasus IVD di Jombang Meningkat, 4 Orang Tewas
Usai menjenguk Romza di kamar operasi, Mukhtar Bagus, ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Majapahit mengaku sangat menyayangkan pelayanan RSUD Ploso tersebut.
Mukhtar mengaku telah mengadukan masalah ini kepada Bupati Jombang, Munjidah Wahab.
“Kita nggak bisa bayangkan, sudah berapa banyak masyarakat yang diperlakukan seperti ini saat ingin berobat ke rumah sakit milik pemerintah. Ini ceroboh, masak karena alasan tidak ada kamar, pasien yang masih pendarahan disuruh pulang,” ujar Mukhtar.
Baca Juga: Potongan Tubuh Manusia di Rel Kereta Api Gegerkan Warga Jombang
Mukhtar mendesak Bupati Jombang segera memperbaiki kualitas layanan petugas medis di RSUD maupun puskesmas agar tidak ada lagi masyarakat yang dirugikan.
“Kalau hal seperti ini dibiarkan akan berapa banyak lagi pasien yang masuk ke rumah sakit tidak bisa mendapat pelayanan hingga tuntas dan diperlakukan sama seperti Romza,” tambah Mukhtar. (ony/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News