TUBAN, BANGSAONLINE.com - Rumah seorang Tokoh Masyarakat (Tomas) penolak kilang minyak, Suwarto Darmandi di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban diteror bom molotov oleh orang tidak dikenal, Rabu (6/2) dini hari.
Menurut Mbah Warto panggilan akrab Suwarto Darmandi, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.15 WIB. Pihaknya mendadak terbangun dari tidur karena tiba-tiba ada api yang membakar sangkar burung yang berada di teras rumahnya. Mengetahui hal itu, ia langsung memadamkan api menggunakan air. Namun sayang, burung yang ada di dalam sangkar hangus terbakar.
Baca Juga: PT TPPI Tuban Ajak Masyarakat Bebersih Pantai dan Bagikan 1.000 Bibit Pohon
"Setelah kejadian itu saya langsung telepon Polsek dan Polres. Sekitar pukul 03.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB polisi datang melakukan olah TKP. Dan saat olah TKP ditemukan lagi satu molotov tapi tidak meletus," ujar mbah Warto saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com.
Mbah Warto tidak menyangka jika kediamannya diserang bom molotov. Pasalnya, selama ini ia merasa tidak punya musuh atau bermasalah dengan orang. Hanya saja ia mengakui akhir-akhir ini sedang vokal menolak mengkritisi pembangunan kilang minyak.
Baca Juga: Lahan Kilang Tuban GRR Kembali Terbakar, Ini Penyebabnya
"Selama ini saya yang keras menolak kilang minyak. Saya juga tidak punya musuh. Tapi mengapa ada orang membuat baner yang isinya Warto mendukung kilang minyak. Itu semua tidak benar," paparnya.
Karena itu, Mbah Warto yakin penyerangan terhadap dirinya merupakan rentetan dari penolakan kilang minyak. Atas aksi kejahatan ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian agar dilakukan pengejaran.
"Pasca ada kejadian ini, saya tidak sedikit pun kendor. Kami bersama masyarakat Jenu malah akan kirim surat ke gubernur besok pagi terkait Penlok (penentuan lokasi, red) ini. Mendagri juga akan kami surati bahwa gubernur telah melanggar hukum dalam menentukan penlok. Dan itu telah penyalahgunaan wewenangnya sebagai gunernur," bebernya.
Baca Juga: Perhutani KPH Tuban: Pembakaran Hutan Jelas Dilarang
Mengenai serangan bom molotov tersebut, Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Mustijad Priyambodo menjelaskan, petugas sudah melakukan olah TKP untuk menemukan fakta-fakta hukum di lapangan.
"Saat ini masih tahap peneyelidikan lebih lanjut," katanya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News