Hari Terakhir Menjabat Wagub Jatim, Gus Ipul dan Keluarga Tinggalkan Rumah Dinas

Hari Terakhir Menjabat Wagub Jatim, Gus Ipul dan Keluarga Tinggalkan Rumah Dinas Gus Ipul, Bu Fatma dan Reno, putra bungsu Gus Ipul meninggalkan rumah dinas Wagub Jatim. foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hari terakhir masa jabatan Wakil Gubernur Jatim periode 2014-2019 pada 12 Februari 2019, Saifullah Yusuf bersama keluarga berpamitan meninggalkan rumah dinas Wakil Gubernur di Jalan Imam Bonjol Surabaya.

Sebelum meninggalkan rumah dinas Wagub Jatim, Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf mengemasi barang-barang miliknya dalam koper dan berpamitan dengan staf dan pegawai yang selama ini banyak membantu dalam menjalankan tugas sebagai Wagub Jatim. Mulai dari pembantu rumah tangga, honorer, Satpol PP, maupun ajudan.

Sebelum menyerahkan kunci rumah dinas ke Biro Umum dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemprov Jatim, Gus Ipul juga menggelar syukuran kecil-kecilan dengan sahabat-sahabat GP Ansor dan Rijalul Ansor dari berbagai daerah di Jatim yang mengantar kepergian mantan Ketum PP GP Ansor dari rumah dinas Wagub Jatim.

Prosesi pamitan dengan sahabat-sahabat GP Ansor dan Rijalul juga diiringi dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin sahabat Syukron.

“Mudah-mudahan Gus Ipul dan keluarga selalu diberi perlindungan Allah dan terus berkiprah di mana pun bagi masyarakat, khususnya kepada warga Nahdliyin,” kata Rudi Triwahid mantan ketua PW GP Ansor Jatim.

Wagub Jatim dua periode itu mengaku berterima kasih karena sahabat-sahabat GP Ansor dan Rijalul Ansor mau ikut mengantar dirinya bersama keluarga ketika hendak meinggalkan rumah dinas Wagub Jatim.

“Saya bersyukur hari ini dapat mengakhiri masa jabatan dalam tanda kutip Husnul Khotimah. Semuanya, mudah-mudahan seterusnya baik dan apa yang kami dilakukan ini ada manfaatnya untuk masyarakat Jatim,” ujarnya.

Usai meninggalkan rumah dinas Wagub Jatim, kata Gus Ipul nanti malam juga masih ada kegiatan Pramuka Bersholawat bersama Habib Syech Abdul Qodir Assegaf, KH Anwar Zahid, dan ulama serta kiai sepuh yang selama ini selalu memberikan bimbingan di Lapangan Kodam V Brawijaya sekaligus sebagai bagian dari rasa syukur dan pamitan dia kepada masyarakat Jatim.

"Insya Allah Bu Khofifah juga datang di Pramuka Bersholawat dan nanti saya juga akan mengucapkan selamat kembali dan berdoa untuk Khofifah,” beber ketua PBNU ini.

Ia juga mengaku sudah bertemu dengan Khofifah Indar Parawansa dan menyampaikan harapan-harapannya agar Jatim bisa lebih cepat maju daripada yang sekarang ini, karena Jatim mempunyai modal besar untuk bisa lebih cepat maju dari perolehan yang kita dapat hari ini.

Di antara pekerjaan rumah di Jatim, lanjut Gus Ipul, adalah mengatasi masalah banjir yang relatif stagnan di beberapa daerah sehingga cukup merugikan masyarakat. Seperti di Kabupaten Sampang, Kraton Pasuruan, dan lain sebagainya.

"Selain itu Jatim dikenal sebagai basisnya pelaku UMKM yang tangguh, hebat dan ulet, serta punya daya tahan dalam menghadapi situasi dan kondisi apapaun. Namun kita tahu ke depan ada tantangan yang lebih serius akibat adanya masyarakat ekonomi asean," bebernya.

"Sebut saja April nanti import susu jauh lebih bebas, tidak lagi melalui BPOM atau SNI bagi harga di bawah 75 dollar. Dengan semakin longgarnya aturan import, maka akan menjadi tantangan tersendiri bagi peternak-peternak kita karena harga susu peternak dirasa jauh lebih mahal daripada susu import. Ini tantangan kita ke depan yang harus diatasi pemerintah dan tidak bisa sektor UMKM dibiarkan bertarung sehingga perlu kebijakan yang konkret yang bisa melindungi mereka,” harap Gus Ipul.

Penjualan menggunakan sistem yang semakin marak juga menjadi tantangan tersendiri karena masyarakat yang berbelanja melalui sistem online sudah banyak. Tapi, bisa jadi barang yang dibeli itu bukan produk dalam negeri, tapi justru barang dari luar negeri.

“Ini juga akan menjadi PR serius yang bisa berakibat pada ketersediaan lapangan pekerjaan,” imbuhnya. (mdr/ian)