PACITAN, BANGSAONLINE.com - Situasi keamanan di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Lingkungan Tamperan, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, perlu perhatian khusus dari pihak keamanan. Pasalnya, sebagaimana informasi yang dihimpun dari pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), belakangan aksi pencurian di kawasan tersebut marak terjadi.
Wakil Ketua HNSI Pacitan Suranto, Selasa (19/2) mengungkapkan, pada kurun waktu 1-2 tahun ini, sedikitnya sudah ada 15 kali aksi pencurian mesin tempel ukuran 14-15 PK. Tak hanya itu, curanmor juga pernah terjadi.
Baca Juga: Polres Pacitan Ringkus Pengoplos BBM
"Sering kali memang terjadi aksi kejahatan yang berakibat hilangnya puluhan mesin tempel milik nelayan. Selain itu, juga pernah ada aksi pencurian sepeda motor," ujar mantan atlet panco ini pada pewarta.
Terkait maraknya aksi kejahatan di kawasan PPP tersebut, Suranto berharap kepada pihak terkait terutama Kamladu, agar lebih intensif lagi melakukan pengawasan. Apalagi masih banyaknya titik lokasi di kawasan pelabuhan yang minim penerangan, utamanya di area brake water sebelah selatan.
"Bagi nelayan sendiri juga diharapkan melakukan registrasi dan pendataan terhadap mesin perahu miliknya agar bisa sebagai alat bukti pegangan seandainya hilang. Selain itu, lebih menggiatkan lagi pamswakarsa. Juga bagi Kamladu kami harapkan lebih peduli dan intensif dalam melakukan pengawasan. Sebab kami pernah menyampaikan laporan adanya aksi pencurian, namun belum ada tindak lanjut," beber Suranto.
Baca Juga: Nelayan di Pacitan Belum Tersentuh Rapid Test Covid-19
Di sisi lain, Koordinator Pos Kamladu Pacitan Aipda Indro mengakui pernah ada aksi pencurian, namun tak seintens yang diungkapkan Suranto. Menurutnya, peristiwa pencurian itu sudah terjadi cukup lama. Namun begitu, pihaknya tetap akan intensif melakukan pengawasan sesuai tugas dan fungsi Kamladu.
"Kalau soal aksi pencurian motor, itu sebenarnya hanya karena tertukar. Jadi tidak benar kalau ada curanmor dalam waktu dekat ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Dinas Kelautan Pemprov Jatim wilayah Pacitan, Ninik Setyorini menambahkan, pihaknya memang telah mendapatkan laporan kejadian aksi pencurian mesin tempel milik nelayan. Karena itu, ia berharap agar semua pihak bersinergi untuk membahas masalah tersebut.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Nenek di Desa Kayen Pacitan Ternyata Pesilat dan Suka Mempelajari Ilmu Klenik
"Jadi tidak akan mungkin kalau hanya pihak UPT ataupun Kamladu saja. Kami juga perlu peran serta masyarakat nelayan. Karena itu mari duduk bersama untuk membahas dan mencari solusi atas peristiwa tersebut," ujar Ninik, di tempat terpisah.
Ninik juga tak menampik bila kawasan pelabuhan memang perlu perhatian serius. Sebab, di situ banyak berkumpul masyarakat dari segala penjuru. Tidak hanya masyarakat nelayan lokal namun juga banyak nelayan andon.
"Bukannya menuduh, namun persoalan ini tidak hanya cukup diselesaikan pihak UPT maupun Kamladu. Perlu sinergitas semua pihak. Kami juga telah membangun dua pos kamling di kawasan pelabuhan. Diharapkan pos tersebut bisa digiatkan lagi," jelasnya. (yun/rd)
Baca Juga: Terjaring Razia Petugas di Pos Perbatasan, Belasan Nelayan Andon Asal Sukabumi Dipulangkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News