SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengapresiasi para pelaku dunia usaha untuk membantu pemerintah dalam menurunkan kasus kekurangan gizi di wilayah setempat, meski jumlah kasus kekurangan gizi dan tingkat kemiskinan terus menurun.
"Tentunya peranan seluruh lapisan masyarakat termasuk dunia usaha sangat diperlukan untuk terus menekan jumlah tersebut, mengingat besarnya dampak dari kekurangan gizi sejak dini bagi kualitas generasi Indonesia ke depan," kata Whisnu, dalam acara Program Indonesia Tersenyum, Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat di Surabaya, Kamis.
Baca Juga: Sowan ke PWNU Jatim, Puan Maharani Sebut NU Bagian dari Hidupnya
Ia mengatakan, wilayah Jawa Timur turut memberikan sumbangsihnya atas penurunan angka kekurangan gizi dan tingkat kemiskinan di Indonesia, dan tercatat tingkat kemiskinan di Jatim berhasil turun hingga 10,98 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya di angka 11,20 persen. Hal ini berdasarkan data BPS 2018.
Fakta itu, menurut dia, membuktikan program yang dihadirkan pemerintah telah mampu berjalan efektif untuk terus menekan angka kekurangan gizi dan tingkat kemiskinan masyarakat.
"Oleh karena itu, kami mengapresiasi kalangan dunia usaha, salah satunya Tempo Scan Group yang menggelar Program "Wujudkan Generasi Indonesia Bergizi dan Sehat"," katanya.
Baca Juga: Hadiri Rakercab PDIP Trenggalek, Whisnu Sakti Buana Bahas Enam Agenda Penting Partai
President Director Tempo Scan Group Handojo S Muljadi mengatakan, program ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial bagi perusahaan terhadap masyarakat Indonesia yang telah berjalan sejak tahun 2017. "Melalui program ini, kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk turut berpartisipasi guna mewujudkan kesetaraan kesempatan bagi anak Indonesia melalui pemberian nutrisi yang tepat, sehingga dapat mewujudkan Generasi Indonesia yang Bergizi dan Sehat," katanya.
Sementara itu, program ini menjangkau beberapa wilayah di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dengan total estimasi penerima bantuan berjumlah 8.000 anak-anak di atas usia satu tahun.
Sebelumnya, program ini pada tahun 2017 telah menjangkau 5 kabupaten di provinsi Jawa Barat dan Banten, serta meliputi sejumlah 172 Posyandu di 8 Kecamatan dan berhasil membantu 8.781 anak-anak dengan usia di atas 1 tahun. (lan/ros)
Baca Juga: Surabaya Nol Kasus Covid-19, Kado Luar Biasa Wali Kota Whisnu di Akhir Masa Jabatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News