BLITAR (bangsaonline)
Menunjang pelaksanaan Kurikulum 2013 di Kabupaten Blitar, Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar pastikan segera mendistribusikan buku Kurikulum 2013. Proses pendistribusian secepatnya dilakukan akhir tahun 2014 ini.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Drs Totok Subihandono, menuturkan hal ini, kemarin. Selama 2 bulan terakhir pelaksanaan Kurikulum 2013 di Kabupaten Blitar terkendala ketersediaan buku pelajaran.
Saat ini sekolah harus mengunduh dari internet atau mengcopy materi dari CD yang diberikan Dinas Pendidikan selama proses belajar mengajar. Namun Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar memastikan distribusi buku Kurikulum 2013 secepatnya akan dilakukan akhir tahun ini. Sehingga bisa tuntas dan pelaksanan Kurikulum 2013 bisa terlaksana dengan maksimal. "Berdasarkan hasil koordinasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), akhir tahun ini juga buku Kurikulum 2013 akan dibagikan pada sekolah," kata Totok.
Realisasi buku Kurikulum 2013 ini setelah Pemerintah melakukan pengalihan perusahaan penyedia buku dari PT Intermasa ke PT Temprina. Dimana dengan pihak PT Temprina sendiri Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar juga telah membicarakan mekanisme pendistribusian buku ke sekolah-sekolah se-Kabupaten Blitar untuk memudahkan penyaluran. "Sehingga semua sekolah yang melaksanakan Kurikulum 2013 segera mendapatkan buku Kurikulum 2013 untuk bisa diterapkan," ujarnya.
Baca Juga: Aktivis Antikorupsi Blitar Geruduk 2 Kejari, Desak Usut Aktor Kunci Kasus Rasuah
Untuk buku Kurikulum 2013 ini akan dibagikan kepada semua jenjang pendidikan baik SD/SMP/SMA dan SMK untuk semester I. Karena dianggarkan dari dana Pemerintah melalui BOS dan buku diberikan secara gratis.
"Jadi siswa tidak ditarik untuk membeli buku ini, sebab semua sudah dibiayai oleh Pemerintah," jelasnya lagi.
Sementara perlu diketahui melalui Perubahan APBD Kabupaten Blitar tahun anggaran 2014, Pemerintah Kabupaten Blitar juga mengalokasikan anggaran mencapai Rp 5 miliar untuk pengadaan buku bagi siswa di semua jenjang pendidikan. Pengadaan buku tersebut untuk kebutuhan semester 2 pelaksanaan Kurikulum 2013 pada tahun 2015 mendatang. ββHal ini dilakukan agar pada awal tahun 2015 yang merupakan semester kedua tahun pelajaran 2014/2015 tidak terkendala dengan pengadaan buku karena mekanisme penganggaran,ββ imbuhnya.
Baca Juga: Korban Kecelakaan di Blitar Diketahui Bawa Ganja, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Narkoba
Kurikulum 2013 merupakan suatu kurikulum yang dibentuk untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa Indonesia. Dengan sistem ini siswa lebih aktif dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Secara teknis, isi dari Kurikulum 2013, ada tiga Aspek. Pertama pengetahuan, dimana dalam kurikulum 2013 sama seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya, yaitu penekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran. Nilai dari aspek pengetahuan bisa didapat dari ulangan harian, ujian tengah/akhir semester, dan ujian kenaikan kelas. Kedua keterampilan, dimana keterampilan merupakan aspek baru dalam kurikulum di Indonesia. Keterampilan ini merupakan penekanan pada skill atau kemampuan. Seperti kemampuan untuk mengemukakan pendapat, berdiksusi/bermusyawarah, membuat laporan, serta berpresentasi. Aspek ketiga adalah sikap, yakni merupakan aspek yang agak sulit untuk dinilai, karena sikap meliputi sopan santun, adab dalam belajar, absensi, sosial dan agama. Sehingga diperlukan kerja sama yang baik antara orang tua, guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK agar penilaian aspek ini lebih optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News