PACITAN, BANGSAONLINE.com - Beragam cara dilakukan orang untuk bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Salah satunya seperti yang dilakukan Suwarto. Sudah hampir tujuh tahun lebih warga Dusun Kebonredi, Desa Tanjungsari, Kecamatan/Kabupaten Pacitan ini menekuni profesi sebagai tukang bersih-bersih pemakaman umum di TPU Giri Shampoerno, Desa Tanjungsari, Pacitan.
Awal merintis usahanya pada tahun 2011 lalu, dia berhasil menggaet 120-an kepala keluarga (KK) yang merupakan ahli waris dari banyak makam untuk memanfaatkan jasanya sebagai tukang bersih-bersih kuburan.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Setiap makam, Suwarto atau yang akrab disapa Kancil ini hanya meminta imbalan sebesar Rp 3 ribu per bulan. "Setiap KK atau ahli waris rata-rata memiliki pemakaman keluarga lebih dari satu. Bahkan ada juga yang punya puluhan makam keluarga," tuturnya, Rabu (6/3).
Dari hasil usahanya sebagai tukang bersih-bersih pemakaman, Suwarto setiap bulannya bisa mendapatkan hasil lumayan untuk menghidupi istri dan keempat anaknya.
Namun sayangnya, jumlah ahli waris yang memanfaatkan jasanya perlahan terus berkurang. "Kalau dulu sekitar seribuan lebih makam, sekarang hanya menyisakan delapan ratusan makam," ceritanya.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Menurut Kancil, banyak dari ahli waris yang melakukan bersih-bersih sendiri. Padahal selama menggunakan jasanya, pemakaman keluarga mereka dia rawat secara rutin. Kalau musim penghujan seperti sekarang ini, hampir setiap hari Kancil dengan dibantu anak-anaknya selalu melakukan bersih-bersih.
Sebabnya, banyak rerumputan liar dan semak belukar yang tumbuh menutupi makam. Namun di saat musim kemarau, paling tidak setiap sepekan sekali, pemakaman tersebut dibersihkan. "Biasanya setiap hari Kamis sore saya bersihkan, saat musim kemarau," jelasnya pada pewarta.
Sekarang, Kancil hanya bisa pasrah, lantaran omzetnya kian hari kian menurun. Untuk bisa menambal kebutuhan hidup keluarganya, ia bekerja serabutan. (yun/dur).
Baca Juga: Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News