PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Ponorogo membuat pemkab setempat menetapkan musibah tersebut ke dalam status siaga bencana.
"Kita melihat air sudah mulai turun, sehingga kita belum menetapkan ini sebagai tanggap darurat. Surut inilah yang juga diharapkan pada pengungsi ini," ucap Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat mengunjungi pengungsi banjir di Gedung Sasana Praja.
Baca Juga: Relokasi Dampak Tanah Gerak di Ponorogo, Gubernur Khofifah Resmikan 56 Huntara
Ia bersyukur dalam musibah banjir dan longsor tidak ada korban jiwa dan keadaan para pengungsi juga cukup baik. Berbagai kebutuhan dasar seperti makan, minum, obat serta hal-hal lainnya bisa terpenuhi.
“Alhamdulillah mereka baik-baik saja. Tidak ada yang sakit akibat ngungsi. Kalaupun sakit, ya karena memang sakit sejak sebelum banjir. Tidak ada masalah pada para pengungsi, hanya mereka ingin segera surut dan pulang. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu para pengungsi ini,” ungkapnya.
Pihaknya akan menambah jumlah personel tim untuk evakuasi maupun mengantisipasi banjir dan longsor yang lebih besar. Hanya saja Bupati Ipong belum bisa menyebutkan jumlah personel dalam tim penanggulangan bencana ini.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Apresiasi Kirab Budaya Grebeg Tutup Suro di Ponorogo
Terkait longsor, Bupati Ipong menyatakan sudah ada sejumlah alat berat yang langsung diterjunkan. Dari tujuh titik, sudah ada empat titik yang diatasi walaupun belum bisa tuntas. Tiga titik lainnya juga akan segara dibersihkan.
“Yang baru saja longsor ya tentu agak belakangan pembersihannya. Warga kita kerahkan juga untuk kerja bakti,” tuturnya.
Sedangkan untuk faslitas umum yang rusak, seperti salah satu jembatan di Desa Broto, Slahung, maka akan dibuat penggantinya. Namun sementara akan dibuatkan jembatan dari anyaman bambu. (nov/ian)
Baca Juga: Gubernur dan Baznas Jatim Serahkan 22 Huntara hingga Beasiswa untuk Korban Longsor di Ponorogo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News