GRESIK, BANGSAONLINE.com - Meski berdiri ribuan industri, tak bisa dipungkiri kemiskinan masih menjadi momok bagi Kabupaten Gresik. Potret kemiskinan itu seperti yang terjadi pada Kasmuah, nenek miskin yang hidup sebatang kara di Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Tinggal di kampung kelahiran Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, hidup nenek malang ini memprihatinkan. Ia tinggal sendirian di rumahnya yang tak layak huni dengan kondisi mata rabun karena usia.
Baca Juga: 3,5 Tahun Pimpin Gresik, Gus Yani-Bu Min Sukses Turunkan Kemiskinan hingga Angka Terendah
Rumah yang ditempati nenek 71 tahun itu berdinding kayu yang sudah rapuh dan terlihat miring serta hampir roboh. Lebih memprihatinkan lagi, janda satu anak ini tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah. Baik berupa bantuan uang tunai maupun bedah rumah.
"Saya tak pernah mendapatkan bantuan. Saya hidup sendiri, cuma punya anak satu dan sudah menikah. Untuk makan, setiap hari dikirim makanan oleh anak saya," ungkapnya
Ia lantas menceritakan kondisi rumahnya. Jika hujan turun, terjadi bocor di sana sini. Selain itu, lantainya yang masih berupa tanah juga permukaannya lebih rendah dari jalan depan rumah. "Jadi kalau hujan ya banjir, airnya masuk semua. Saya hanya pasrah, saya berharap dapat bantuan," harapnya.
Baca Juga: Wakil Bupati Gresik Pimpin Pelatihan Penguatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
Sementara Kepala Desa (Kades) Lowayu M Yato membenarkan kalau nenek Kasmuah adalah salah satu warganya yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pada tahun ini pihaknya sudah mengajukan anggaran bantuan bantuan bedah rumah untuk 85 rumah.
"Kurang lebih ada 85 program bedah rumah yang kita ajukan, termasuk rumah yang ditempati nenek Kasmuah, kita data semua," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News