SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur menyebut 5,4 persen atau lebih dari 1/2 juta rumah di Jatim belum teraliri listrik. Dari jumlah tersebut 56.000 merupakan rumah tangga miskin.
Kepala Dinas ESDM, Setiajit mengatakan dari tahun ke tahun Pemprov Jatim terus berupaya membantu warga untuk mendapatkan sambungan listrik. Bahkan menurutnya, Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah memberikan amanat agar Dinas ESDM dan stakeholder membantu masyarakat miskin untuk kebutuhan listrik agar bisa digunakan sebagai usaha mikro.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
“Pada wilayah Madura akan dipasang instalasi listrik dan sambungan listrik sebanyak 107.537 rumah tangga. Diprioritaskan untuk warga miskin. Sedangkan untuk yang kepulauan, Gubernur akan memasang 1067 listrik tenaga surya hemat energi (LTSHE),” ujar Setiajit, Rabu (13/3).
Mantan kepala Dinas Tenaga Kerja Jatim ini mengatakan tahun 2018 rasio elektrifikasi sebanyak 94,64 persen. Menurutnya target untuk 2019 meningkat menjadi 96,5 persen. “Setidaknya 2-3 persen yang harus diselesaikan,” tegas mantan Penjabat Sementara Bupati Jombang itu.
Setiajit mengatakan, daerah-daerah yang banyak belum teraliri listrik adalah Kabupaten Sumenep karena banyak kepulauan, Sampang, Situbondo, Bondowoso, dan Jember. Menurutnya di daerah lain ini juga ada yang belum teraliri listrik. Hanya saja yang paling besar di rumah daerah itu.
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
“Biasanya selain warga kepulauan juga masyarakat yang terpencil di dalam hutan,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Operasi PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Sugiyanto mengatakan saat ini pihaknya memasang 100.000 sambungan untuk tahun ini. Khususnya untuk warga miskin di Madura.
“Ini tanggung jawab kami sebagai anak perusahaan dari PLN dan bagian dari BUMN. Kami berkomitmen dan berkontribusi dengan membangun pembangkit listrik baru di Gresik sebesar 800 Megawatt. Targetnya 3-4 tahun lagi selesai,” jelasnya.
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
Sugiyanto mengatakan sebenarnya Jatim adalah produsen listrik yang mampu menyumbang pasokan listrik ke Jawa Barat dan Bali. Menurutnya, Jatim memiliki banyak Pembangkit Litrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Litrik Tenaga Air (PLTA). (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News