JAKARTA(BangsaOnline) Pengamat
ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny
Sri Hartati, menyebut kegaduhan politik diatur untuk seolah membuat investor
ketakutan. Padahal, menurut Enny, hal tersebut tidak terjadi sama sekali dan
hanya dijadikan alat untuk menarik perhatian Jokowi agar pro pasar. Selama ini
investor terlalu nyaman dengan kebijakan SBY yang sangat pro pasar dan
investasi.
"Kegaduhan pasar disebut dampaknya negatif. Ini agar kabinet Jokowi mengakomodir
agar mereka pro pasar. Jangan termakan isu, mereka takut karena Jokowi pro
rakyat dengan ekonomi kerakyatan. Mereka ingin diakomodir ke pro pasar karena
memang Jokowi-Jk kebijakan mereka mengacu pada kerakyatan," ucap Enny
ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Senin (6/10).
Enny menyebut, kegaduhan politik di Indonesia tidak separah yang dibayangkan.
Kegaduhan politik seperti ini sudah kerap terjadi Indonesia.
"Politisi itu hari ini bilang tempe satu jam lagi jadi kedelai itu biasa.
Jangan samakan peta perpolitikan Indonesia dengan Timur Tengah," tegasnya.
Namun demikian, yang menjadi kegelisahan investor seharusnya adalah kabinet
susunan Jokowi-JK. Susunan kabinet akan sangat berpengaruh arah kebijakan
perekonomian dan fundamental Indonesia secara keseluruhan.
"Tidak ada yang harus dikhawatirkan (masalah politik), tidak masalah asal
kebijakan prudent dan pro rakyat. Pasar gampang sekali mencari income, mereka
net selling dengan menggunakan kegaduhan, isu isu politik. Harusnya mereka
melihat susunan kabinet," tegasnya.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News