Tafsir Al-Isra 29: Nabi Terpaksa Telanjang

Tafsir Al-Isra 29: Nabi Terpaksa Telanjang Ilustrasi

Oleh: Dr. KH A Musta'in Syafi'ie M.Ag

29. Walaa taj’al yadaka maghluulatan ilaa ‘unuqika walaa tabsuthhaa kulla albasthi fataq’uda maluuman mahsuuraan

Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal


TAFSIR AKTUAL:

Setelah membicarakan pembelanjaan harta yang berlebihan hingga mubazir, kemudian dirangkai dengan nasehat bercerdas-cerdas dalam memberi atau tidak memberi kepada orang yang meminta-minta, kini Allah SWT mengajarkan laku obyektif, agar tidak pelit, hingga dikecam masyarakat (Walaa taj’al yadaka maghluulatan ilaa ‘unuqika) dan juga tidak terlalu loyal, hingga fatal dan menyengsara diri (walaa tabsuthhaa kulla albasthi).

Pada ayat ini digunakan bahasa kiasan mengenai orang yang kikir dan orang yang terlalu royal yang diambil dari ideom tradisi Arab. Tangan dibelenggukan di leher berarti sangat kikir. Karena tangan itu terkunci hingga tidak bisa dibuka untuk memberi sesuatu. Sedangkan tangan terbuka lebar (tabsutha kull al-basth) berarti sangat derma, apa saja yang dimiliki terbuka bebas untuk diberikan kepada orang lain.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO