LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lamongan menyebut ada 5 TPS (Tempat Pemungutan Suara) di 2 kecamatan harus melakukan penghitungan suara ulang.
Ketua Bawaslu Lamongan Miftahul Badar ketika dikonfirmasi BANGSAONLINE.com membenarkan kalau ada sejumlah TPS di Lamongan yang terpaksa harus melakukan penghitungan ulang pada saat rekapitulasi tingkat kecamatan.
Baca Juga: KPU Lamongan Tetapkan Nomor Urut Paslon Pilkada 2024
Menurut Badar, dua kecamatan yang beberapa TPS-nya harus melakukan penghitungan ulang surat suara yaitu di Kecamatan Kalitengah dan Sekaran. "Data yang masuk ke Bawaslu Lamongan, setidaknya ada 5 TPS di 2 Kecamatan, yaitu di Kecamatan Sekaran dan Kalitengah, yang melakukan penghitungan ulang surat suara," kata Badar, Sabtu (20/4).
Dijelaskanya, penghitungan ulang surat suara tersebut terjadi di TPS 06 Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah karena adanya kesalahan ketika melakukan input perolehan suara. Hal tersebut mengakibatkan ada selisih suara pada surat suara untuk DPRD Kabupaten.
"Hari pertama sudah ada dua kecamatan itu, dan itu karena ada kekeliruan saat meng-input data sehingga tidak sama," jelas Badar.
Baca Juga: Sambut Pemilu 2024, 81 Panwascam se-Kabupaten Lamongan Dilantik
Pada hari ini, lanjut Badar, rekapitulasi tingkat kecamatan juga digelar di 15 kecamatan di Lamongan. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada tim kampanye dan parpol untuk menyiapkan maksimal 2 saksi pada saat rekapitulasi suara di tingkat kecamatan ini berlangsung.
"Bawaslu Lamongan mengimbau agar setiap peserta pemilu dapat menugaskan saksi maksimal sebanyak 2 orang di dalam setiap kelompok, yang menjadi saksi secara bergantian pada proses rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dilakukan ditingkat PPK sesuai ketentuan PKPU Nomor 4 Tahun 2019," terangnya.
Sementara, kepolisian Lamongan hingga kini masih bersiaga untuk mengamankan kotak dan surat suara yang disimpan di gudang PPK masing-masing kecamatan.
Baca Juga: PKB Lamongan Optimis Menang Pemilu 2024
Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung secara bergiliran memantau petugas pengamanan yang mengamankan kotak dan surat suara.
"Kami minta petugas pengamanan, baik TNI maupun Polri, untuk selalu mengecek kondisi gudang penyimpanan logistik pemilu 2019," kata Feby kepada wartawan di sela-sela pengecekan pengamanan logistik Pemilu 2019 di PPK Lamongan Kota. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News