Kembangkan Desa Wisata, Disbudpar Jatim Gelar MTIF

Kembangkan Desa Wisata, Disbudpar Jatim Gelar MTIF Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Kepala Disbudpar Jatim Sinarto, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak saat meninjau stan. foto: DEVI/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terus berupaya mendorong sektor pariwisata. Salah satunya dengan mengembangkan konsep desa wisata.

Wisata desa yang dikembangkan tentunya berbasis pada kearifan lokal. Melalui konsep ini, diharapkan tidak hanya mendongkrak pariwisata, tapi juga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan.

Baca Juga: Warga Gelar Kirap Agung Budaya di Candi Dorok

"Sangat banyak keunggulan yang dimiliki Jawa Timur seperti kearifan dan keindahan lokal yang belum tereksplor. Untuk itu akan ada ruang di mana desa wisata ini bisa kita kembangkan," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah menyempatkan diri meninjau pameran The 20th Majapahit International Travel Fair (MITF) di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Kamis (2/5).

Menurutnya, pengembangan desa wisata ini memiliki peluang mengingat saat ini ada dana desa. Keberadaan dana desa yang jumlahnya besar itu, menjadi pemicu mendongkrak pertumbuhan baik ekonomi, budaya dan sosial di perdesaan.

Baca Juga: Kenalkan Destinasi Sport Tourism, Disbudpar Jatim Gelar Wisata Mancing

"Bagi Jawa Timur menjadi sangat penting, karena kebetulan provinsi ini disparitas antara kota dan desa lebar sekali. Kalau kemiskinan di kota 6,9 persen, kemiskinan di desa 15,2 persen," ujarnya.

Dengan adanya pengembangan desa wisata, Khofifah meyakini akan tumbuh basis ekonomi perdesaan. Sehingga akan ada peningkatan percepatan kesejahteraan masyarakat desa. 

"Artinya multi player efeknya banyak sekali apalagi di seluruh negara di dunia, devisa sektor riil akan tumbuh ketika sektor pariwisata tumbuh," ujarnya.

Baca Juga: Ratusan Penghobi Mancing Ikuti Gelar Wisata Mancing Disbudpar Jatim di Cerme Gresik

Kepala Disbudpar Jatim Sinarto, SKar, MM mengatakan, kali ini kita mengangkat desa wisata, karena perhatian nasionalpun ke desa wisata, menggerakkan ekonomi dari desa berbasis kepariwisaataan paling gampang. Di Jawa Timur banyak desa yang berpotensi alam dan budayanya.

“Sehingga kalau itu semua kita dorong, eksplore, manajemen secara kepariwisataan. Atraksinya menjadi bagus, aminitas, kenyamanannya juga terjaga, dan aksesnya menjadi perhatian sektor lain. Karena pak presiden sudah ngomong bahwa pariwisata sebagai liding sektor dari situ desa wisata menjadi sebuah pertaruahan yang menarik untuk dieksplor sekaligus menggerakkan potensi-potensi desa,” terangnya.

Sinarto juga menerangkan, untuk memajukan desa wisata, kita melakukan bimtek untuk SDMnya supaya bisa mengelola potensi mulai dari atraksi sampai dengan mengelola aminitas yang ada. Dan ini kita promosikan sampai ke luar negeri.

Baca Juga: Populerkan Khazanah Wastra, Disbudpar Jatim Gelar East Java Fashion Harmony

“Kemarin Jambu dari Kediri, Pasuruan kita bawa ke Singgapur dan Malaysia. pertahun ada pertumbuhan, dengan bumdes itu kelihatannya kepariwisataan menjadi stimulant yang paling bagus,” ungkapnya. (dev/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO