SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Bank Rakyat Indonesia (BRI) ikut mengembangkan Bank Syariah. Karena menurutnya, kondisi Bank Syariah saat ini dinilai masih belum mampu berkembang layaknya bank konvensional.
"Oleh sebab itu, agar bank syariah bisa berkembang, maka harus ada kerja sama dengan berbagai bank, salah satunya dengan BRI," ujar Gubernur Khofifah saat menerima Direksi BRI Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (8/5).
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Gubernur Khofifah menjelaskan, secara umum, bank syariah di Indonesia masih mencari bentuk yang pasti. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, maka tidak salah apabila bank syariah harus berkembang di Indonesia.
“Banyak hal yang memengaruhi bank syariah tidak bisa berkembang, di antaranya manajemen yang belum tertata dengan rapi. Oleh sebab itu, perlu adanya penataan yang lebih bagus,” ujarnya.
Agar bank syariah bisa berkembang, maka cara yang perlu dilakukan adalah dengan mengundang ahli perbankan kelas dunia, khususnya soal syariah. Mereka diharapkan bisa membantu menghitung probabilitas antara unit usaha syariah, bank syariahnya, dan juga sumber daya manusianya. Ke depan bank syariah bisa menyasar unit-unit di desa dan UKM-nya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
“Dengan jaringan yang luas, maka BRI bisa ikut mengembangkan bank syariah di desa dan UKM di dalamnya. Sehingga akan membantu meningkatkan perekonomian,” tambahnya.
Sementara itu Pimpinan Wilayah BRI Jatim, Busrul Iman menjelaskan, silaturahmi dengan Gubernur Jatim tersebut untuk meningkatkan kerja sama antara Pemprov Jatim dengan BRI. Ia memandang Jatim memiliki market yang bagus. Apabila dilakukan sinergi yang bagus, maka akan mendatangkan nilai (value) yang besar. Dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Jatim.
“Sebagai contoh KUR (kredit usaha rakyat, Red) di Jatim yang sangat besar mencapai Rp. 12 triliun. Angka tersebut bisa bertambah apabila adanya sinergi dengan Pemprov Jatim,” ujarnya. (mdr)
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News