SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Janji Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk mengunjungi semua keluarga anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal, terus dipenuhi. Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu terus menyisir keluarga-keluarga KPPS yang sedang berduka.
Di akhir pekan ini, Minggu (13/5), Risma masih menyempatkan waktu untuk takziah ke keluarga Almarhum Suhardiman, 48 tahun, di Jalan Simokerto gang 4 No 44 Kelurahan Simokerto, Kecamatan Simokerto, Surabaya. Almarhum Suhardiman merupakan anggota KPPS 17 Kelurahan Simokerto, Kecamatan Simokerto.
Baca Juga: Gantikan Juliari Batubara, Wali Kota Risma Siap Dilantik Sebagai Mensos RI Rabu Besok
Pekerjaan sehari-harinya adalah pengemudi ojek online di Surabaya. Suhardiman hidup dengan seorang istri bernama Santi (43) dan dua anaknya Hardi Wijaya (22), Neza Aulia (12). Ia menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (27/4) lalu.
Dengan mengenakan batik dan balutan hijab berwarna biru, Wali Kota Risma terlihat sedih saat mengunjungi keluarga almarhum. Saat itu, ia ditemui istri almarhum di teras rumahnya. Pada pertemuan itu, Wali Kota Risma langsung menanyakan keadaan keluarga dan apa yang dikeluhkan suaminya sebelum meninggal.
“Bagaimana bu… kronologinya?” tutur Risma kepada istri almarhum.
Baca Juga: Kasus Kembali Meningkat, Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Surabaya Hampir Penuh
Setelah mendengarkan penjelasan Santi, Risma langsung memutuskan untuk membantu biaya sekolah anak kedua almarhum yang saat ini masih duduk di bangku SMP. “Ini putrinya bu? kelas berapa? Sekolah yang pinter ya. Biar jadi orang sukses. Nanti soal biaya tidak perlu khawatir. Pokoknya tugasmu sekolah yang rajin,” kata Risma kepada Neza yang saat itu bersalaman dan mencium tangannya.
Selain membiayai sekolah hingga lulus SMP, Risma juga memberikan bantuan kepada anak pertama almarhum yang bernama Hardi (22). Saat ini, Hardi bekerja sebagai karyawan restoran dan Wali Kota Risma berencana akan memindahkan Hardi untuk bekerja di kantor Pemkot Surabaya.
“Nanti yang pertama pindah pemkot saja, nanti ada staff saya yang akan datang untuk membantu dan menyiapkan semuanya, ibu tidak usah khawatir. Allah punya rencana yang indah untuk kita semua,” imbuhnya.
Baca Juga: Turun ke Jalan, Risma Kembali Imbau Warga Tak Pergi ke Luar Kota Saat Libur Nataru
Selain santunan dana dan bantuan untuk anak-anak almarhum, ternyata masih belum cukup membuat Risma lega. Sehingga, ia pun berencana ingin membantu istri almarhum untuk berjualan di depan rumahnya yakni meracang (jualan kebutuhan bumbu dapur). Bagi Risma, hal itu sangat penting supaya Santi masih bisa memberikan nafkah kepada anak-anaknya.
Santi sangat berterima kasih kepada Wali Kota Risma yang bersedia menyekolahkan anak keduanya dan memberikan pekerjaan yang sangat layak untuk anak pertamanya. Bahkan, ia sangat bersyukur apabila Wali Kota Risma membangunkan toko untuk jualan meracang.
“Saya matur nuwun (terima kasih) sudah dibantu menyekolahkan anak, dan dibantu mencarikan jalan keluar yang saya hadapi, bapaknya di sana pasti akan tenang, terima kasih Bu Risma,” pungkas Santi sambil matanya berkaca-kaca.
Baca Juga: Serius Tangani Covid-19, Wali Kota Risma Terima Penghargaan dari HAKLI
Santi menjelaskan bahwa suami mengeluh sakit di bagian dada pada Rabu (17/4/2019) setelah bertugas di TPS 17. “Sejak hari itu, dadanya sering terasa sakit, tapi tidak begitu dirasakan. Terus pada Jumat (26/4/2019), suami saya cerita kalau kambuh lagi. Saya kerokin, tiba-tiba saat saya masak di dapur Sabtu pagi (27/4/19) pukul 08.30 sudah tidak ada. Saya bawa ke RS Soewandhi sudah tidak tertolong,” ujar Santi. (ian/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News