SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubenur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin memetik melon jenis Golden yang dikembangkan UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura (UPT PATPH), Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo kota, Rabu (15/05). Panen melon berbentuk hati (cinta), kotak dan bulat ini disaksikan puluhan petani melon dari berbagai daerah di Jatim.
Melon berwarna kuning emas itu ditanam secara moderen di lahan seluas 3,2 hektare dengan sistem Screnn House. Selain dilengkapi dengan irigasi tetes yang bisa menghemat biaya pengairan dan mengurangi penggunaan pestisida. Dengan jumlah tanaman sebanyak 3.412 tanaman, melon varietas Golden Langkawi dikembangkan dalam rangka pengembangan teknologi dan percontohan.
Baca Juga: Hari Pangan Sedunia 2024, Khofifah Tekankan Pentingnya Inovasi Pengelolaan Air dalam Pertanian
"Melon Golden Langkawi ini siap dipanen dalam waktu kurang lebih tiga bulan, sejak ditanam mulai bulan maret lalu. Dengan sentuhan teknologi, buah melon yang dihasilkan bukan hanya berbentuk bulat, ada bentuk kotak dan hati (cinta)," cetus Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim Hadi Sulistyo.
Sedangkan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi keberhasilan pengembangan melon varietas Golden Langkawi yang dikembangkan UPT PATPH Lebo. Menurutnya, model pengembangan seperti yang dilakukan UPT PATPH Lebo akan bisa dijadikan percontohan bagi para petani melon se-Jawa Timur.
"Pada era milenial sekarang, petani melon dituntut untuk berinovasi. Salah satunya dengan mengembangkan bentuk buah melon yang berbeda dari umumnya. Seperti yang sudah disaksikan, melon berbentuk kotak dan hati itu pasti nilai jualnya lebih mahal," terangnya.
Baca Juga: Petani di Jabon Mengeluh Sawah Kekeringan, Ini Langkah yang Diambil Pemkab Sidoarjo
Selain itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menguraikan melon dengan bentuk yang tidak umum, sepeti bentuk kotak dan hati akan memiliki daya tarik tersendiri. Selain itu dapat menaikkan harga jual. Bahkan segmen pengembangan pasarnya adalah kalangan menengah ke atas.
"Saya dapat laporan kalau melon yang dikembangkan UPT PATPH Lebo, Sidoarjo ini sudah masuk pasar ritel modern. Makanya harus dikembangkan. Melon yang sudah dikembangkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemprov Jatim, pembudidayaannya berpedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya yang baik Good Agricultural Practies (GAP) dan memperoleh sertifikasi Prima 3," tegasnya.
Sementara Wabup Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin berharap keberhasilan budidaya Melon Golden Langkawi ini bisa dikembangkan ke petani lain. Selain itu yang tidak kalah penting adalah disiapkan brand (merek) melon agar lebih mudah dikenalkan lagi ke pasaran.
Baca Juga: Tingkatkan Pertanian Lokal, TMMD Sidoarjo Berikan Bantuan Benih Padi
"Bentuk buah melonnya menarik sekali. Inovasi pengembangan teknologi bidang agribsinis yang berhasil dikembangkan UPT PATPH juga harus dipikirkan pemasarannya dan pemberian merek agar lebih mudah dan cepat dikenal," pungkasnya. (cat/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News