Festival Tongklek IPNU-IPPNU Hibur Masyarakat Tuban

Festival Tongklek IPNU-IPPNU Hibur Masyarakat Tuban Salah satu peserta Festival Tongklek menunjukkan kebolehannya.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kegiatan Festival Tongklek yang digelar Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nadhlatul Ulama (IPPNU) berlangsung meriah. Kegiatan yang dimulai Rabu (22/5) malam hingga berakhir Kamis (23/5) dini hari itu mampu menghibur masyarakat Tuban.

Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang memadati ruas jalan rute Festival Tongklek, yakni start dari Alun-Alun Tuban, menuju Jalan Veteran, kemudian di sepanjang Basuki Rahmat, berbelok ke arah jalan Diponegoro, hingga finish di Kantor PCNU Tuban.

Baca Juga: Ratusan Catin Nikah di Malam Songo, Kemenag Tuban Siapkan Puluhan Penghulu

Tampak sejumlah warga memanfaatkan festival ini untuk selfie atau mengambil video melalui ponselnya. "Alhamdulillah terhibur, apalagi ini ada nuasanya budaya," ujar Huda warga Kelurahan Doromukti, Tuban kepada BANGSAONLINE.com.

Sementara itu, Ketua PC IPNU Tuban Agus Nafiuddin mengatakan, festival ini digelar dalam rangka menyemarakkan Ramadhan 1440 Hijriyyah. Total ada sekitar 40 paguyuban tongklek dari seluruh kecamatan di Kabupaten Tuban yang menjadi peserta festival ini.

Selain itu, festival ini juga bertujuan mengajak seluruh generasi muda untuk melestarikan budaya yang sudah ada. "Kita berharap kaum muda ini dapat melestarikan budaya Tuban, yakni Tongklek musik asal bambu yang dibunyikan setiap bulan Ramadhan, untuk membangunkan umat Islam yang menjalankan puasa," papar Udin sapaan akrabnya.

Baca Juga: Beri Rasa Aman Pemudik, Puluhan Sopir Angkutan Lebaran di Tuban Jalani Tes Urine

Wakil Ketua PCNU Tuban Muhaiminsyah saat membuka acara mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi festival ini. Menurutnya, festival ini selain untuk melestarikan budaya, juga dapat menggelorakan syiar dan dakwah agama.

"Terlebih, sudah menjadi ciri khas dalam warga Nahdliyin yaitu almufadhoh ala qodimis sholeh wal ahdu bi jadidil islam ashlah. Artinya menjaga dan melestarikan peninggalan dari para orang sholeh, dalam hal ini ulama kyai, dan mengambil sesuatu baru dan bermanfaat yang tidak bertentangan dengan syariat islam. Budaya tidak bertentangan dengan syariat islam, maka harus didukung, karena ini menjadi ciri khas islam di Nusantara," ujar Muhaiminsyah.

Diketahui, pada festival tongklek tersebut juara 1 diraih oleh paguyuban Laras Kencono, juara 2 Putra Mustika, dan juara 3 diraih Gunung Kencono. (gun/rev)

Baca Juga: Dukung Pengembangan Pendidikan Agama, PRPP Tuban Selenggarakan Lomba Tartil Qur’an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO