SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo berkunjung ke UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) Sidoarjo, di Jl W Monginsidi, Sidoarjo, Rabu (29/5).
Kunjungan ini untuk memberikan santunan kepada anak-anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya, yang kini dirawat dan diasuh di tempat tersebut.
Baca Juga: Gedung Balai Wartawan Sidoarjo Dirusak Orang tak Dikenal, Kaca Jendela Dilempar Batu
“Ini rangkaian kegiatan berbagi dengan sesama saat Ramadan. Sebelumnya kami menggelar Ngaji Bareng PWI, yang merupakan diklat jurnalistik untuk siswa SMA serta pembagian takjil gratis,” cetus Ketua PWI Sidoarjo, Abdul Rouf.
Kata Rouf, Ramadan tahun lalu kegiatan serupa digelar dengan mengunjungi panti asuhan di Kelurahan Magersari Kecamatan Kota Sidoarjo. Kali ini santunan diserahkan ke UPT PPSAB yang merawat anak-anak kurang beruntung karena dibuang oleh orang tuanya.
Kepala UPT PPSAB Sidoarjo, Dwi Antini menyatakan rasa terima kasih atas kepedulian PWI Sidoarjo. Dia berharap bantuan itu memberikan manfaat dan membawa berkah bagi seluruh anggota PWI Sidoarjo. “Terima kasih atas kunjungan dan kepeduliannya ini,” cetusnya.
Baca Juga: Peduli Warga Terdampak Banjir, PWI Sidoarjo Gelar Baksos
Kata Dwi, sejak berdiri tahun 2009, pihaknya mendapatkan izin untuk memproses adopsi anak. Secara nasional ada 10 lembaga yang bisa memproses adopsi anak.
Di Jatim ada dua yakni di Yayasan Matahari Terbit di Surabaya dan PPSAB Sidoarjo. Sisanya berada di wilayah lain seperti di Jogja, Jateng, Jabar, DKI Jakarta, Lampung, Batam, dan Pontianak.
"Sejak awal berdiri tahun 2009 sampai Mei 2019, kami sudah melayani sebanyak 424 anak, masing-masing 233 anak laki-laki dan 191 anak perempuan. Dari jumlah itu, yang sudah diadopsi sebanyak 288 anak," urainya.
Baca Juga: Diguyur Hujan, PWI Sidoarjo Tebar Ratusan Paket Takjil
Kata Dwi, kenapa angka yang dilayani dan yang diadopsi berbeda, karena banyak kasus seperti anak dirujuk ke UPT lain, keluarga anak ditemukan, serta ada anak yang sakit.
Selain itu, pihaknya menyadari jika anak-anak yang diasuhnya banyak yang sakit seperti jantung bocor, autis, hydrocepallus, dan lainnya. Hal ini karena sejak dalam kandungan anak-anak itu tidak dikehendaki kelahirannya orangtua mereka.
"Sejak awal tahun 2019 sampai dengan saat ini, sudah ada 170 calon orang tua asuh yang mendaftar. Mungkin setelah lebaran akan ada pelepasan 11 anak lagi,” beber Dwi Antini. (sta/rev)
Baca Juga: Polsek Krembung - Orari Sidoarjo Bagikan 600 Takjil untuk Pengendara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News