MADIUN, BANGSAONLINE.com - Anjloknya Kereta Api (KA) Lodaya no K2.08629 di petak jalan antara Lebakjero-Nagreg, tepatnya di Kilometer 193-192, Rabu (29/5) petang kemarin mengakibatkan keterlambatan pada KA lainnya.
Ixfan Hendriwintoko Manajer Humas Daop 7 Madiun membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, anjloknya KA Lodaya mengakibatkan adanya rintang jalan (rinja) di petak jalan tersebut, sehingga menyebabkan sejumlah KA mengalami keterlambatan.
Baca Juga: Peringati HUT ke-79 KAI, Daop 7 Adakan Berbagai Kegiatan
"Sudah langsung ditangani dan pada pukul 20.21 pada roda yang anjlok telah terangkat kembali. Guna menjaga pelayanan dan kelancaran, KAI Daop 2 telah melakukan evakuasi penumpang KA Lodaya tambahan dengan langkah operstaven menggunakan bus," tutur Ixfan dalam rilisnya.
Adapun KA yang mengalami keterlambatan yakni yang akan menuju ke arah Timur, baik tujuan ke Daop 7 maupun yang melintas wilayah Daop 7. KA harus merubah pola operasi yang tadinya rute Bandung-Banjar- Kroya, menjadi Bandung-Purwakarta, Cikampek-Purwokerto-Kroya.
Berikut KA yang mengalami kelambatan terpantau pada pukul 06.15 WIB:
Baca Juga: Tindak Pelanggar Perlintasan KA, Polres Madiun Kota dan PT KAI Adakan Rakor Sosialisasi
1. KA 50A (Turangga) posisi Stasiun Kemiri lambat 100 menit
2. KA 112A (Mutiara Selatan) posisi Stasiun Kutoarjo lambat 344 menit
3. KA 92 (Malabar) posisi Stasiun Kutowinangun lambat 457 menit
Baca Juga: Fasilitasi Mobilitas Masyarakat Sekitar Stasiun Kediri, KAI Buka Jalan Baru
4. KA 182A (Kahuripan) posisi Stasiun Ijo lambat 352 menit.
Sementara bagi pelanggan yang terdampak keterlambatan tersebut, Ixfan memperkenankan pembatalan tiket dengan kompensasi pengembalian biaya penuh seharga yang tertera pada tiket.
"Kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada para pelanggan karena terganggu kenyamanan perjalanannya, akibat adanya gangguan perjalanan," kata Ixfan.
Baca Juga: Pintu Perlintasan KA Rusak Akibat Tersangkut Atap Truk, PT KAI Tuntut Ganti Rugi
Sampai saat ini kata Ixfan, Daop 2 Bandung masih menyelidiki penyebab terjadinya rintang jalan (Rinja). (hen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News