SOLO (bangsaonline)
Sejumlah temannya di kampung halamannya di Solo, bercerita tentang karakter, kebiasaan dan kesenangan Joko Widodo ketika masih belia. Salah-seorang berkisah ketika Jokowi naik pitam lantaran dijahili.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Teman Jokowi satu bangku saat SMA, Mahmud Nur Windu, menceritakan masa-masa remaja bersama dengan Presiden Joko Widodo. Mahmud menjelaskan Jokowi adalah remaja yang pendiam. Jokowi juga orang yang rajin dan pandai.
"Pak Jokowi dulu sama sekarang beda banget. Dulu itu orangnya pendiam. Tetapi beliau itu rajin, ia sering menggarisbawahi dengan penggaris, materi-materi yang penting. Karena kepandaian dan kerajinanannya itu, ia selalu jadi juara I, " ungkap Mahmud yang sekarang berprofesi sebagai penyuplai perangkat mebel ini, seperti dilaporkan pembantu lepas BBC di Solo, Fajar Sodiq.
Mahmud mengingat Jokowi adalah pribadi yang tidak tertarik untuk menonton adu jotos yang di masa itu acap terjadi.
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
"Pak Jokowi nggak mau kalau saya ajak lihat, beliau lebih memilih tinggal di kelas, " kata Mahmud.
Salah satu kenangan yang sampai saat ini masih melekat pada ingatannya adalah ketika dia mengerjai sosok Jokowi. Ketika itu Mahmud menjodoh-jodohkannya dengan salah satu temannya di sekolahnya. Tak diduga Joko Widodo bereaksi dengan keras.
"Beliau itu marah-marah saat saya jodohkan. Pak Jokowi kala itu bilang nggak sudi. Akhirnya dia marah, tapi terus saya diamkan saja. Pak Jokowi nggak punya pacar saat SMA. Lha wong dipacokke (dijodoh-jodohkan) saja nggak mau gitu, " kenang Mahmud dengan tertawa.
Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran
Mahmud sering pulang bareng dengan Jokowi. Ia sering main ke rumah Joko Widodo. Saat main ke rumahnya itu, ia sering nyelonong langsung masuk ke kamar Jokowi. Seingat Mahmud, saat dirinya main ke rumah Jokowi, ia selalu diputarkan lagu-lagu slow seperti Koes Plus dan Bimbo.
"Tapi itu nggak memungkiri jika Jokowi senang dengan musik rock. Karena saya lihat di kamarnya itu banyak kaset-kaset dari grup musik rock mancanegara. Ada Deep Purple, Led Zeppelin. Selain itu juga saya melihat di kamarnya itu ada tumpukan majalah Aktuil, " kata Mahmud.
Majalah aktuil adalah majalah musik yang sering mengulas musik rock. Majalah yang berdiri di Bandung ini sering menjadi acuan bagi mereka yang menyebut diri sebagai fans musik rock.
Baca Juga: Di Banyuwangi, Khofifah Ucapkan Selamat untuk Prabowo dan Gibran
Ingin Jadi Wali Kota
Baca Juga: Di Penghujung Jabatan Presiden Jokowi, Menteri ATR/BPN Gebuki Mafia Tanah
Kesukaan lain dari Jokowi saat dia masih SMA yaitu berburu dengan senapan angin. Setiap pulang sekolah sering berburu burung di sekitar rumahnya di Sumber, tetapi selalu nihil tanpa membuahkan hasil.
"Nggak pernah dapat kalau nembak itu," ungkapnya.
Mahmud sendiri sempat menjadi curahan hati Joko Widodo yang akan mulai menapaki jabatan politik.
Baca Juga: Khofifah Kembali Dinobatkan sebagai 500 Muslim Berpengaruh Dunia 2025
Saat itu Jokowi menyatakan bahwa dia akan memiliki tantangan baru, yakni mencalonkan Walikota Surakarta. "Waktu itu dia cerita ingin jadi Walikota motivasinya ingin menata Kota Solo, " tuturnya.
Dua teman sebangku saat SMA itu memang hingga kini masih sering bertemu. Pasalnya, Mahmud sendiri merupakan suplier sejumlah perlengkapan mebel yang menyetor hampir semua perusahaan mebel yang dimiliki Jokowi.
"Saking dekatnya, saya itu kalau lagi berduaan ya manggilnya Jok, dia juga manggil saya Mud. Tapi kalo ada orang lain seperti ajudan atau siapalah, kami masing-masing memanggilnya pakai pak," ujarnya.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Hadiri Upacara HUT ke-79 TNI
Teman satu kecil Jokowi lainnya adalah Sutarti. Dia mengatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini tipe anak pendiam dan rajin.
"Dia itu anaknya rajin dan pinter. Dia kalau malem selalu belajar. Orangnya juga nggak nakal," kata Sutarti.
Dulu, Mas Jokowi selalu nangis kalau sendirian di rumah. Karena bapak ibunya pas nggak ada di rumah. Saat Mas Jokowi nangis, saya yang memboncengkannya ke rumah Pakdenya di Gondang, " kenang Sutarti.
Baca Juga: Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo
Rumah Sutarti dulu berdampingan dengan kediaman keluarga Jokowi di Pasar bambu Gilingan, Banjarsari atau tepatnya di sebelah selatan bantaran Kali Anyar, Solo.
Sutarti menceritakan masa kecil dari Jokowi tak ubahnya sama dengan anak-anak lainnya. Jokowi kecil sering bermain kelereng, layang-layang, memancing di pinggir kali.
"Mas Jokowi itu juga sering mandi di sungai sama teman-temannya, " tuturnya.
Sutarti, teman sekaligus tetangga dekat Jokowi saat tinggal di Solo, Jateng.
Lantas dirinya mengaku sewaktu Jokowi kecil sudah seperti keluarganya sendiri.
Sutarti yang lebih tua delapan tahun dibanding Jokowi ini lebih sering ngemong Jokowi dan tiga adik perempuannya.
"Kemarin ketemu terakhir pas open house halal bihalal dengan Mas Jokowi di rumahnya. Ya, beliau masih ingat dengan saya, menyapa seperi biasa."
"Nggak ada yang berbeda dengan sikap Pak Jokowi setelah kemarin terpilih Presiden," ungkap Sutarti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News