GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 telah usai. Di Kabupaten Gresik, ada 8 partai yang berhasil menempatkan kadernya untuk duduk di kursi DPRD periode 2019-2024. Yakni PKB dengan 13 kursi, Gerindra 8 kursi, Golkar 8 kursi, PDIP 6 kursi, Nasdem 5 kursi, Demokrat 4 kursi, serta PPP dan PAN masing-masing 3 kursi.
Kursi inilah yang akan dijadikan modal oleh para partai untuk mengusung calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) pada Pilbup Gresik 2020 yang tahapannya bakal dimulai 1,5 bulan lagi.
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
Mengacu aturan UU Pilkada, syarat untuk bisa mengusung calon bagi partai atau koalisi partai, yakni memiliki 20 persen kursi di DPRD atau setara 10 kursi. Maka, dari 8 partai tersebut, hanya PKB yang bisa memberangkatkan calon sendiri tanpa koalisi. Sementara ketujuh partai lainnya, harus bergabung (koalisi) untuk bisa memberangkatkan calon.
Sementara di kalangan masyarakat Kota Pudak, sudah santer dibicarakan calon yang dinilai layak jual pada kontestasi Pilbup Gresik 2020. Setidaknya, ada tujuh nama yang muncul ke permukaan. Mereka adalah Ketua PKB Gresik yang juga Wakil Bupati Moh. Qosim, Ketua DPRD yang juga Ketua DPD Golkar Ahmad Nurhamim, Ketua Gerindra Asluchul Alif, Ketua PDIP Siti Muafiyah, Sekretaris PDIP Mujid Riduan, Ketua PPP Ahmad Nadir, dan politikus PKB Fandi Ahmad Yani.
Terkait hal ini, Ahmad Nurhamim yang dikonfirmasi BANGSAONLINE.com tak menampik kalau namanya masuk sebagai salah satu bakal calon bupati atau wakil bupati yang dimunculkan masyarakat dalam kontestasi Pilbup Gresik 2020.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
"Saya kira di era demokrasi ini sah saja dan bebas masyarakat memunculkan sosok calon bupati maupun calon wakil bupati yang dikehendakinya. Dan, saya sangat menghargai ada keinginan masyarakat yang memunculkan nama saya pada kontestasi pilbup 2020," ujarnya, Selasa (11/6).
Nurhamim mengakui, bahwa partai Golkar yang dipimpinnya tak bisa mengusung calon sendiri di pilbup kali ini lantaran hanya meraih 8 kursi. "Ya, satu-satunya jalan harus membangun koalisi," pungkasnya.
Sementara Wakil Sekretaris DPC PDIP Gresik Ponco Pratikno juga membenarkan, kalau tujuh nama tersebut diisukan bakal running di Pilbup Gresik 2020. "Saya kira tujuh orang tersebut sudah layak untuk dimunculkan. Namun, tak menutup kemungkinan akan muncul nama-nama lain. Semua bergantung kesepakatan partai pengusung," tuturnya. (hud/rev)
Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News