Sosialisasi Bank Sampah, Pemkab Pasuruan Turunkan TFL ke Desa-desa

Sosialisasi Bank Sampah, Pemkab Pasuruan Turunkan TFL ke Desa-desa Sampah yang berserakan di pinggir Jalan Raya Cangringmalang Beji, Pasuruan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Upaya untuk membangun fisik lingkungan yang bersih dari sampah di tiap-tiap desa serta menjadikan Kabupaten Pasuruan yang sehat memang tidak mudah. 

Meski sosialisasi sudah gencar dilakukan pihak DLH ke desa-desa, hal tersebut tetap dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya adalah pemahaman kades soal pengelolaan bank sampah masih minim.

Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan

Menurut keterangan Plt Kepala DLH Kabbupaten Psuruan Indra Hernandi, program bank sampah yang dilaksanakan di Kabupaten Pasuruan sudah dirintis sejak tahun 2015 silam, berdasarkan SE dari Kementerian LH No 660/816/424/178/2015 tanggal 21 Mei. 

“Hingga Januari-Mei 2019 sudah 83 bank sampah/desa yang tersebar di 16 kecamatan,” jelasnya.

Ia menambahkan, jika dikalkulasi sejak dirintis 140 bank sampah yang sudah mendapat SK dari kepala desa. Bahkan ada beberapa desa memiliki lebih dari satu bank sampah yang menangani sampah rumah tangga. Sejatinya, pihak desa bisa menganggarkan penanganan masalah sampah melalui ADD dan DD untuk pengadaan material/lahan dan pembangunan fisik.

Baca Juga: Keluhkan Perizinan, Sejumlah Perusahaan Wadul ke Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan

"Untuk mendukung tercapainya program itu, dinas akan giat melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan dibantu oleh TFL (Tim Fasilitator Lapangan). Tim ini akan memberikan pengarahan nilai manfaat dengan adanya bank sampah. Salah satunya desa yang mulai terbentuk bank sampah adalah Desa Gununggangsir, Desa Cangringmalang, Kecamatan Beji," pungkasnya. (bib/par/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO