SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur tengah mengembangkan metode tanam padi dengan masa panen lima kali dalam setahun. Ini merupakan langkah terobosan besar. Sebab, umumnya masa panen hanya dua kali dalam setahun. Maksimal tiga kali dalam setahun.
PT Jatim Graha Utama (JGU) Jawa Timur sebagai badan usaha milik daerah (BUMD) yang bergerak di bidang agrobisnis, ditunjuk untuk menanam padi ratoon dengan menggunakan teknologi revolusi kelima (R5).
BACA JUGA:
- Pesan Pj Gubernur Jatim saat Rakor Penanganan Darurat Bencana di Kota Batu
- Sukseskan Pilkada 2024, Pj Gubernur Jatim Ajak Ulama dan Forkopimda Jaga Sinergitas
- Pj Gubernur Jatim Minta Pemda Kembangkan Inovasi Transformasi Digital Lewat 5 M
- Adhy Karyono Pastikan Jawa Timur Siap Dukung Indonesia's FOLU Net Sink 2030
Di tahun pertamanya, PT JGU Jawa Timur telah berhasil memanen padi ratoon yang kelima kalinya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap uji coba ini berlanjut hingga tahun kedua.
"Pada tahun yang kedua nanti para bupati, gapoktan, dan petani juga diajak untuk melihat bagaimana format padi ratoon, ditanam bisa sampai lima kali panen," ujar Khofifah usai memanen padi ratoon di Desa Jemundo, area Pasar Induk Modern Puspa Agro, Senin (17/6).
Metode tanam yang dikembangkan pemprov tersebut dapat memberikan solusi di tengah semakin menyempitnya lahan pertanian di Jawa Timur akibat makin intensifnya pembangunan, baik perumahan mau pun industri yang membutuhkan lahan luas.
Menurut Khofifah, ekstensifikasi atau peningkatan produksi pertanian dengan memperluas lahan sudah tidak lagi mampu dilakukan. Cara yang sangat memungkinkan yakni melakukan intensifikasi, atau memaksimalkan produktivitas.