TUBAN, BANGSAONLINE.com - Jeritan dan tangisan puluhan anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) pecah ketika tukang khitan (Calak) mulai memotong ujung kemaluan para peserta khitan massal saat peringatan Haul Agung Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Senin (24/6).
Dalam setiap agenda Haul, panitia memang selalu mengadakan sunatan massal sebagai agenda rutin. Setidaknya ada sebanyak 133 anak yang berasal dari berbagai daerah mengikuti prosesi khitan massal tersebut.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
Pantauan di lapangan, para peserta berjejer antre dengan didampingi oleh orang tuanya masing-masing menunggu giliran namanya dipanggil oleh panitia. Raut muka tegang tak bisa disembunyikan oleh anak-anak tersebut. Bahkan tak sedikit dari mereka menangis histeris kesakitan usai calak secara bergantian melakukan ritual sunat.
Namun hal tersebut tak menyurutkan niat para bocah untuk berkhitan, salah satunya Mohammad Viva Yoga Mahadi. Dia menegaskan tidak terpengaruh suara tangisan peserta khitan yang lain.
"Tidak sakit, rasanya (khitan) seperti digigit semut," kata Mohammad Viva Yoga Mahadi.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Sementara itu, seksi khitan panitia Haul Agung Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi, Tarsiman, mengatakan, sunatan massal ini diikuti ratusan anak dari berbagai daerah. "Tercatat jumlah peserta sebanyak 133 anak, mereka ada yang dari Surabaya, Lamongan, Bojonegoro. Paling banyak berasal dari Tuban," kata pria yang juga sebagai pemandu wisata religi ini.
Pihaknya juga menegaskan, bahwa khitan ini gratis alias tidak dipungut biaya. Bahkan, kata dia, para peserta mendapat seragam dan uang santunan dari panitia dan para dermawan yang turut hadir menyaksikan acara ini. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News