SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Turunnya angka stunting di Kabupaten Sumenep, tidak lepas dari tekad “perang” Bupati Sumenep Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si. Berkat kesuksesannya perang melawan stunting tersebut, Bupati diundang menjadi narasumber pada acara Rakor Teknis Program Percepatan Pencegahan Stunting yang di Hotel Grand Sahid Jakarta, Selasa 02 Juli 2019 lalu.
Di acara itu, Bupati Sumenep menyampaikan permasalahan stunting di Indonesia harus segera tertuntaskan, karena menurut dia penyebab menjadikan anak kerdil lantaran kekurungan gizi.
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
"Seperti kita ketahui bersama bahwa stunting adalah permasalahan kesehatan yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama, dan pada umumnya terjadi karena asupan makanan yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh badan kita," ujar Bupati Busyro, Selasa (2/17).
Lebih jauh bupati menjelaskan, tentang suksesnya Sumenep dalam memerangi dan menurunkan angka penderita stunting. Bupati Sumenep menyampaikan beberapa data dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemerintah kabupaten Sumenep dalam memerangi dan mencegah stunting di kabupaten Sumenep. Data yang disampaikan adalah prevalensi stunting terjadi penurunan 18,2% dari tahun 2013 sebesar 52,5 dan di tahun 2018 menjadi 34,3.
Angka penurunan stunting di Kabupaten ujung timur Pulau Madura, Sumenep ini, tak lepas dari kerja bareng Pemerintah Kabupaten Sumenep dengan stakeholder dan masyarakat dengan cara menggalakkan kegiatan-kegiatan inovatif. Kegiatan itu diantaranya adalah sosialisasi pemanfaatan pekarangan dalam rangka penanaman 'cabbi peddhas' yang bermanfaat mencegah amenia pada ibu hamil untuk peningkatan bayi, balita sehat dan cerdas. Sosialisasi yang lain ialah pendampingan Bumil KEK dan Baduta, kemudian menyelenggarakan kelas Bumil dan membuat Satgas Penting (Satuan Tugas Peduli Stunting).
Baca Juga: Dinsos Sumenep Bersama USAID ERAT Gelar Workshop untuk Susun RAD Pemenuhan Hak Disabilitas
"Sosialisasi lainnya ialah membuat kelompok Geliz (Gerakan Peduli Gizi). Kami telah resmi me-Launching Kampanye cegah Stunting di Pulau Oksigen Giliyang (12/11/2018). Kegitan dimaksud semuanya dianggarkan dalam APBD kabupaten Sumenep. APBD Kabupaten Sumenep telah diarahkan untuk mendukung percepatan penurunan Stunting di Kecamatan desa dan desa Lokus Kabupaten Sumenep yang lebih-lebih dukungan Dana Desa berpotensi besar mendukung percepatan penurunan Stunting secara bermakna," papar Bupati.
Bupati juga menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten Sumenep telah membuat regulasi tentang Stunting, diantaranya adalah Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2019 tentang Percepatan Penanggulangan Stunting, Surat Keputusan Bupati Nomor 188/89/KEP/435.012/2019 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting, dan ini merupakan salah satu respons cepat pemerintah Kabupaten Sumenep dalam rangka mensukseskan program pemerintah.
Bupati kembali menegaskan, kebijakan percepatan penanggulangan stunting sudah mulai menujukkan dukungan yang nyata dari stakeholder dan masyarakat kabupaten Sumenep. Bupati atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada stakeholder dan masyarakat kabupaten Sumenep yang telah berupaya dan terlibat langsung dalam mensukseskan kegiatan penurunan Stunting di Kabupaten Sumenep.
Baca Juga: Ciptakan Udara Bersih dan Berkualitas, DLH Sumenep dan Medco Energi Tanam Ribuan Pohon
Di akhir materi, bupati memperkenalkan wisata Kabupaten Sumenep, diantaranya Kerapan Sapi dan sapi Sonok, dan tahun ini kita punya 41 event, baik event nasional maupun event regional, serta tidak lupa Bupati juga menyampaikan ajakan untuk menikmati bermalam di Pulau oksigen.
“Jika kita 3 hari bermalam di tempat oksigen Giliyang, maka bukan hanya ini (peserta) yang ikut, tetapi yang lain pasti ikut menikmatinya,” pungkasnya sambil melempar senyumnya yang khas. (adv/aln)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News