NGAWI, BANGSAONLINE.com - Kantor Pemkab Ngawi kembali didatangi puluhan warga Desa Klitik, Jumat (05/07) siang tadi. Tuntutannya tetap terkait tukar guling Tanah Kas Desa (TKD) akibat terdampak pembangunan tol.
Jika sebelumnya massa demo meminta agar tukar guling TKD itu segera diselesaikan, kali ini puluhan massa yang datang ke Pemkab Ngawi justru meminta agar proses tukar guling TKD tersebut ditunda. Massa juga meminta Pemkab Ngawi turun ke Desa Klitik.
Baca Juga: Tampung Masukan Masyarakat, Pemkab Ngawi Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan SPP
Setelah melakukan orasi didepan kantor Pemkab Ngawi, sebanyak empat orang sebagai perwakilan akhirnya ditemui Sekretaris Daerah (Sekda) M. Sodiq Triwidiyanto.
Selanjutnya di dalam ruang rapat kantor Sekda, keempat perwakilan warga tersebut mengungkapkan keberatannya perihal rencana lahan yang akan dijadikan tanah kas desa.
Baca Juga: Sampah di TPS Desa Dadapan Numpuk, ini Kata DPPTK Ngawi
"Kita keberatan dengan rencana lahan pengganti tanah kas desa yang terdampak jalan tol, sebab dalam prosesnya tidak transparansi," jelas Bambang, mantan Ketua BPD Desa Klitik pada awak media.
Menurutnya, sampai saat ini proses musyawarah di desa terkait tukar guling TKD itu belum mencapai kesepakatan. Pasalnya, warga Desa Klitik merasa keberatan dengan lahan yang akan diajukan sebagai pengganti TKD pada Pemkab Ngawi.
"Salah satunya pada peserta lelang yang bernama Suprapti merupakan istri dari Jumirin telah membeli lahan di sekitar sungai yang jauh dari jalan umum. Dan ternyata tanah tersebut diajukan dalam proses lelang lahan pengganti TKD," tutur Bambang.
Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran, DPPTK Gelar ‘Ngawi Job Fair 2024’
Sekadar diketahui, Jumirin merupakan koorlap demo sebelumnya, yang menuntut tukar guling TKD segera diseelesaikan.
Di sisi lain, Sekda Ngawi Sodiq menjelaskan bahwa pihaknya akan menampung masukan dan keberatan yang disampaikan warga Desa Klitik. "Yang pasti masukan dan aspirasi warga kita terima dan selanjutnya akan kita tindak lanjuti, untuk PJ Kades segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Desa Klitik," terang Sodiq Triwidiyanto.
Ia juga meminta badan pemerintahan desa segera melakukan tindak lanjut dengan berupaya menyelamatkan yang menjadi aset desa.
Baca Juga: Berhasil Capai UHC, Pemkab Ngawi Tunjukkan Komitmennya Melalui Mal Pelayanan Publik
Usai menerima penjelasan tersebut, massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 15.00 WIB. (nal/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News