PACITAN, BANGSAONLINE.com - Menurunnya kunjungan wisatawan di Pacitan akibat mewabahnya Hepatitis A, memantik tanggapan anggota DPRD setempat. Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono meminta agar semua pihak ikut membantu memulihkan kepercayaan publik. Ia mengajak semua komponen masyarakat ikut peduli dan bersinergi membangun daerah.
"Beritanya (Hepatitis A) bagus. Akan tetapi kalau terlalu banyak akan membuat takut orang ke Pacitan. Karena itu, mari kita bersama-sama membangun dan menjaga Pacitan melalui profesi kita masing-masing," ajak Ronny saat dikonfirmasi melalui psan WhatsApp, Senin (8/7).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Di lain pihak, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Pacitan Budi Hartoko mengakui wabah Hepatitis A menjadi salah satu faktor menurunnya kunjungan wisata ke Pacitan.
Namun, ia menegaskan kalau kawasan terdampak Hepatitis itu berada di belahan timur Kota Pacitan. "Sedangkan obyek wisata unggulan kita berada di belahan barat kota. Kita banyak destinasi menarik yang lokasinya jauh dari wilayah terpapar. Untuk itu, kami imbau dan mengajak seluruh komponen masyarakat serta para wisatawan baik lokal ataupun mancanegara, tak perlu khawatir datang ke sini (Pacitan). Soal Hepatitis A, sejak lama instansi terkait mulai dari Kemenkes, Dinkes Provinsi, dan Kabupaten berupaya mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran," jelas Budi Hartoko.
Terkait komponen pendukung lainnya, pejabat yang karib disapa Toko ini mengungkapkan, kalau pihaknya sudah sering kali memberikan arahan dan pendataan bagi para pedagang di kawasan obyek wisata, agar tidak aji mumpung saat terjadinya puncak kunjungan wisata.
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Begitupun dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) selalu diberikan arahan dan bimbingan bagaimana cara menyambut wisatawan yang baik, agar mereka betah berlama-lama tinggal dan terstimulus untuk datang kembali ke Pacitan.
"Kita juga sering kali melakukan pendataan harga makanan yang mereka jual. Jangan sampai mereka (pedagang) aji mumpung, namun juga harus memperhatikan standar harga. Baik di kawasan wisata ataupun di luar kawasan," urainya.
Sementara itu soal tata kelola sampah yang sempat dikeluhkan pengunjung, Toko menerangkan bahwa Minggu (7/7) malam kemarin, pihaknya telah berkoordinasi dengan UPT Pengelola kawasan Wisata Pantai Klayar untuk segera melakukan kerja bakti pembersihan sampah.
Baca Juga: Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah
"Sebenarnya masalah sampah ini harus terkoneksi juga dengan pengunjung dan pedagang di kawasan wisata, agar bagaimana mereka itu sadar membuang sampah pada tempatnya. Sebab kalau soal penyediaan tempat sampah, sejatinya sudah cukup bahkan lebih dari standar bakunya," tutur pejabat eselon III b ini.
Dalam kesempatan ini, Toko juga menyinggung soal banyaknya pengalihan kunjungan wisata ke destinasi yang masih dikelola pemerintah desa ataupun kelompok masyarakat. Seperti ke Pantai Soge Kecamatan Ngadirojo, maupun wisata bukit Sentono Gentong di Desa Dadapan Kecamatan Pringkuku.
Dua destinasi wisata tersebut saat ini memang masih dikelola pemerintah desa dan kelompok masyarakat. "Kami mensinyalir, banyak wisatawan yang mungkin belum tahu adanya obyek wisata andalan lainnya yang dikelola pemkab. Sehingga wajar mereka singgah ke sana. Namun kami yakin, dengan kedatangannya ke Pacitan akan lebih banyak tahu tentang lokasi wisata lain yang menjadi andalan kita selama ini," pungkasnya. (yun/dur).
Baca Juga: Dalam Sehari, 2 Warga Pacitan Gantung Diri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News