SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 digelar tahun depan. Salah satu agenda utama dalam muktamar tersebut adalah memilih Ketua Umum PBNU (Tanfidz) periode 2020-2025. Sementara Ketua Umum PBNU saat ini, KH. Said Aqil Siradj sudah menyatakan tak bersedia dicalonkan kembali.
Publik pun mulai mencari siapa tokoh yang layak menggantikan Kiai Said Aqil Siradj yang telah dua kali memimpin ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut. Sejumlah ulama asal Jawa Timur pun disebut layak menjadi Ketua Umum PBNU mendatang.
Baca Juga: Digawangi Perempuan Muda NU, Aliansi Melati Putih se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil
KH. Nuruddin A. Rahman, pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam Tunjung, Bangkalan menilai ada tiga ulama asal Jawa Timur yang layak menjadi Ketua Umum PBNU periode 2020-2025. Mereka dianggap memenuhi unsur kecakapan, pengalaman, dan loyalitas serta pengabdiannya pada NU.
"Saya menilai Kiai Hasan Muttawakkil Alallah (Ponpes Zainul Hasan, Genggong) Kiai Ali Maschan Moesa (Ponpes Luhur Al Husna), dan Kiai Ahmad Fahrur Rozi Burhan (Ponpes An Nur I Bululawang) layak sebagai calon Ketua Umum PBNU mendatang," tutur Kiai Nuruddin kepada wartawan, Selasa (9/7).
Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur ini mengungkapkan ketiga ulama tersebut sudah terbukti pengabdiannya di NU. Sebab ketiganya pernah memimpin PWNU Jatim. Kiai Ali Maschan dan Kiai Muttawakkil bahkan mantan Ketua PWNU Jatim. Sedangkan Kiai Fahrur Rozi (Gus Fahrur) adalah Wakil Ketua PWNU Jatim periode 2018-2023.
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
Menurut Kiai Nuruddin, rekam jejak menjadi pengurus PWNU Jatim penting untuk syarat sebagai calon Ketua Umum PBNU. Pasalnya, NU di Jawa Timur adalah barometer NU secara nasional.
"Kalau pernah memimpin PWNU Jatim, Insya Allah bisa memimpin PBNU. Karena NU Jatim adalah barometer NU nasional," urai Kiai Nuruddin.
Kiai Nuruddin menjelaskan, pihaknya tidak akan secara resmi merekomendasikan calon Ketua Umum PBNU karena alasan kepatutan. Namun pihaknya akan membuka diri bila pengurus wilayah lain merekomendasikan ulama dari Jawa Timur sebagai Ketua Umum Tanfidz.
Baca Juga: Khofifah: Muhammadiyah Pilar Kemajuan Bangsa dan Umat
Bagi Kiai asal Burneh, Bangkalan ini, yang menjadi prioritas utama adalah Rais Aam idealnya dari Jawa Timur. Karena itu, ia berharap Kiai Miftachul Akhyar tetap menjadi Rais Aam PBNU.
"Untuk Rais Aam PBNU, kami berharap tetap Kiai Miftach. Kalau untuk Tanfidz kami persilakan 3 tokoh dari Jatim, Kiai Ali Maschan, Kiai Muttawakkil dan Gus Fahrur," pungkas kiai kharismatik tersebut. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News