GRESIK, BANGSAONLINE.com - Permintaan DPRD Gresik agar persoalan-persoalan krusial yang menyandera Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-PAPBD) 2019 segera ditindaklanjuti, direspons pemerintah setempat.
Wabup Gresik Moh. Qosim mengakui ada sejumlah persoalan yang dipertanyakan dan diminta agar ditindaklanjuti. "Kami siap menindaklanjutinya," katanya, kemarin.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Persoalan tersebut di antaranya turunnya pendapatan dari hasil kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 1.897.99.484,00.
Menurut Wabup, target pendapatan dana perimbangan mengalami penurunan sebesar Rp 24.416.263.344,00. Rinciannya, dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) sebesar Rp 1.607.641, 00 dan dana alokasi khusus (DAK) non fisik Rp 22.416.283.344,00.
"Hal ini disebabkan tunjangan profesi guru PNSD dan tambahan penghasilan guru PNSD dan sejumlah DAK non fisik tak dapat direalisasikan tahun sebelumnya," ungkapnya.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Kemudian, terjadinya penurunan pendapatan daerah dengan diikuti naiknya belanja modal mengakibatkan naiknya defisit anggaran tahun 2019 sehingga menjadi Rp 323.497.261.365.72,00.
"Defisit tersebut ditutup dengan sisa lebih penggunaan anggaran tahun sebelumnya (2018), sebesar Rp 261 miliar," urainya.
Selanjutnya, untuk tambahan belanja daerah pada R-PAPBD 2019 sebesar Rp 230.144.286.58,00, akan digunakan untuk belanja modal Rp 100.744.682.729.12,00, dan bantuan keuangan kepada pemerintah desa Rp 15.429.244.900,00.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Kemudian, belanja hibah Rp 8.832.570, 00, belanja bantuan sosial Rp 2, 755 miliar, serta belanja bagi hasil pajak dan retribusi daerah Rp 1.101.513.300,00.
"Untuk tambahan belanja modal Rp 100,744 miliar lebih dialokasikan untuk pengadaan tanah, alat berat, alat angkutan, gedung, jalan dan jembatan serta infrastruktur lain," pungkasnya. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News