Kembar Siam, Jika Dipisah, Maka akan Tewas Salah Satunya

Kembar Siam, Jika Dipisah, Maka akan Tewas Salah Satunya Trenyuh lihatnya. foto: mirror.co.uk

BANGSAONLINE.com - Ibrahima Ndiaye (50), mempunyai putri kembar siam. Dia membawa ke Inggris, dua tahun lalu, dengan harapan tim medis bisa memisah si kembar. Namun, dokter menandaskan hanya bisa menyelamatkan salah satunya, dan harus mengorbankan saudaranya.

Si kembar adalah Marieme dan Ndeye (6) dari Senegal. Mereka ke Inggris lebih dari dua tahun lalu dengan harapan para ahli di Great Ormond Street Hospital, dapat menyelamatkan mereka. Demoloam The Guardian melaporkan.

Gadis-gadis ini memiliki hati, otak, dan paru-paru yang terpisah, tetapi berbagi sistem pencernaan, hati, kandung kemih, dan tiga ginjal. Kejadian seperti ini, adalah satu dari 200.000 kelahiran.

Marieme memiliki hati yang lemah dan harapan hidup yang pendek daripada saudarinya, Ndeye.

Sekarang Ibrahima harus memutuskan apakah dia ingin melanjutkan operasi untuk memisahkan pasangan, namun harus rela kehilangan salah satunya.

Ibrahima datang ke Inggris setelah ditolak dari rumah sakit di AS, Zimbabwe, Norwegia, Swedia, Belgia, dan Jerman. Dia kehilangan pekerjaan dan istri keduanya dalam proses itu.

Ibrahima, yang sekarang tinggal di Cardiff juga telah menerima bimbingan dari komite etika rumah sakit London, salah satu yang pertama di Inggris. Itu adalah salah satu pusat terkemuka dunia untuk memisahkan kembar siam.

Tetapi Dr Joe Brierley, seorang dokter anak konsultan dan ketua komite, mengatakan: "Kita dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dipercaya dibandingkan dengan 20 atau 30 tahun yang lalu."

Awal tahun ini Safa dan Marwa Ullah dari Pakistan yang juga kembar siam dempet di bagian kepala, dipisahkan dalam serangkaian operasi yang memakan waktu 55 jam dan lebih dari 100 anggota staf selama empat bulan.

Safa dan Marwa Ullah yang berusia dua tahun, dari Pakistan, meninggalkan rumah sakit setelah operasi untuk memisahkan kepala mereka, dengan ibu mereka Zainab Bibi dan kakek mereka Mohammad Sadat 

Sumber: mirror.co.uk