Jokowi Bungkam Ditanya Pengosongan Kolom Agama di KTP

Jokowi Bungkam Ditanya Pengosongan Kolom Agama di KTP Presiden Jokowi Widodo. foto; kompas

Jakarta(BangsaOnline) Presiden Joko Widodo () enggan menanggapi kabar memperbolehkan kolom agama di KTP dikosongkan. menyatakan pertanyaan yang mau dijawabnya adalah yang terkait sistem pertahanan.

"Terkait sistem pertahanan ya (pertanyaan wartawan)," kata saat mengunjungi pameran senjata internasional 2014 (Indo Defence) di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (7/11).

Polemik kolom agama di KTP juga pernah mencuat saat yang masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, sedang mencalonkan diri sebagai kandidat Pilpres 2014. Saat itu, anggota tim pemenangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla Musda Mulia mengatakan, - JK menjanjikan penghapusan kolom agama pada kartu tanda penduduk (KTP) jika terpilih.

"Saya setuju kalau kolom agama dihapuskan saja di KTP, dan sudah mengatakan pada saya bahwa dia setuju kalau memang itu untuk kesejahteraan rakyat," ujar Musda pada diskusi mengenai visi dan misi capres, bertajuk "Masa Depan Kebebasan Beragama dan Kelompok Minor di Indonesia", di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/6).

Pernyataan Musda saat itu langsung menjadi polemik. Tak ingin menjadi bola liar, wacana timses langsung dibantah .

"Siapa yang bilang gitu? Ya tanya aja ke sana (Musda Mulia). Kapan ketemunya (sama Musda Mulia)," ungkap di sela kegiatan kampanye di kawasan Tegal, Jawa Tengah, Kamis (19/6).

menegaskan tidak akan menghapuskan kolom agama dari KTP. Menurutnya, agama bagian dari identitas Indonesia dan itu sudah tertulis dalam dasar negara, Pancasila.

"Di Pancasila kan udah jelas, Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi apapun itu identitas karakter kita," jelasnya.

Diketahui sebelumnya, Menteri Dalam Negeri () menyatakan kolom agama pada KTP boleh dikosongkan. Hal ini demi mengakomodir rakyat Indonesia yang memeluk keyakinan selain enam agama yaitu Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

"Berdasarkan Undang-undang (UU) baru enam agama. Kalau mau tambah, harus mengosongkan, nggak ada masalah," ujar Tjahjo di Jakarta, Kamis (6/11).

Menurut Tjahjo, Kemendagri masih melakukan pencatatan terkait kepercayaan apa saja yang dianut masyarakat. Namun demikian, kepercayaan tersebut saat ini belum dapat dimasukkan ke dalam kolom agama di KTP.

"Saat ini di KTP-nya bisa dikosongkan dulu," ungkap dia.

Baca Juga: RDP dengan DPR RI dan Mendagri, Pj Adhy Sebut Kesiapan Jatim Gelar Pilkada Serentak 2024

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO