
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sejumlah warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menutup pintu masuk lokasi pengeboran minyak dan gas (migas) Lapangan Sukowati Pad B di desa setempat, Selasa (28/8/19) sore.
Aksi warga diduga karena selama ini Pertamina EP Asset-4 Field Sukowati, selaku operator produksi migas di desa setempat tidak pernah memberikan kompensasi Corporate Social Responsibilty (CSR) kepada warga, khususnya di tahun 2019 ini.
Warga menutup pintu masuk utama dengan material kayu bekas. Selain itu, warga juga membentangkan spanduk berwarna merah bertuliskan:
"Selama peralihan dari Petro China ke Pertamina EP sama sekali belum ada sosialisasi di Balai Desa Ngampel. Dalam waktu dekat supaya Pertamina EP untuk segera melakukan sosialisasi di Balai Desa Ngampel. Kami tunggu dalam waktu dekat kalau tidak ada respon dengan terpaksa kami akan turun ke lokasi," isi tulisan di spanduk tersebut.
"2018 sudah, (diberikan CSR) untuk 2019 yang belum," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Public Relations Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field Angga Aria saat dikonfirmasi tuntutan warga mengatakan, Pertamina EP sudah melakukan salah satu pilar CSR di bidang kesehatan, yakni program sahabat pertamina di tiga desa antara lain Desa Ngampel, Campurejo, dan Sambiroto.
"Pemetaan sosial sudah kami lakukan dan akan mensosialisasikannya ke desa. Pemetaan sosial dilakukan agar kegiatan kemasyarakatan lebih tepat sasaran, sehingga manfaatnya dirasakan oleh warga seperti halnya program sahabat pertamina tersebut," ujarnya.
Soal tudingan warga bahwa Pertamina EP Asset-4 sama sekali belum melakukan sosialisasi kepada pihak desa, Angga membantahnya.
"Kami sudah beberapa kali bertemu dengan pihak kepala desa dan beberapa tokoh masyarakat, berbicara tentang CSR juga," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi warga sore tadi hanya sebatas persiapan. Aksi akan dilakukan besok pagi di lokasi Pad B Lapangan Sukowati. (nur/ian)