Petrokimia Gresik dan Warga Gelar Simulasi Keadaan Darurat Pabrik

Petrokimia Gresik dan Warga Gelar Simulasi Keadaan Darurat Pabrik Simulasi evakuasi korban oleh petugas K3 di Pabrik III Petrokimia Gresik. foto: ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT (PG) anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero) melibatkan masyarakat dan aparat kepolisian dalam simulasi Penanganan Keadaan Darurat Pabrik (PKDP) sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi dalam keadaan darurat, Jumat (30/8).

Direktur Produksi (Dirprod) PG, I Ketut Rusnaya menjelaskan, hal ini penting karena kompleksitas bisnis PG yang saat ini memiliki 31 pabrik dengan kapasitas total 8,9 juta ton, baik produk pupuk maupun non pupuk. Sehingga keadaan darurat harus disikapi dengan kesiapsiagaan seluruh pihak, baik internal maupun eksternal. 

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Tertinggi Platinum di Ajang SNI Award 2024

" selalu mengutamakan keselamatan (safety) dalam menjalankan proses bisnis sesuai dengan tata nilai perusahaan. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun untuk melihat sejauh mana kesigapan dan tingkat kewaspadaan baik di internal PG, maupun pihak eksternal yang berpotensi terlibat yaitu aparat kepolisian dan warga sekitar, " ujar Ketut.

Lebih lanjut, Ketut menjelaskan bahwa penerapan safety yang optimal mendukung kelancaran proses produksi untuk mewujudkan program transformasi bisnis menjadi perusahaan solusi agroindustri.

Komitmen PG terhadap penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) juga ditunjukkan melalui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Responsible Care Code, dan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP).

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Selain kegiatan ini, edukasi mengenai K3 juga dilakukan PG kepada masyarakat pada perayaan bulan K3 Nasional setiap bulan Februari dengan melibatkan warga sekitar dalam berbagai perlombaan K3.

"Kami sangat mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam simulasi ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat tidak hanya bagi PG, tapi juga dapat diterapkan oleh masyarakat saat terjadi keadaan darurat di mana saja," pungkas Ketut.

Sementara itu, simulasi diawali dengan terjadinya ledakan boiler di Pabrik Asam Sulfat akibat tekanan yang terlalu tinggi dan mengakibatkan kebakaran di tangki solar.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

Keadaan darurat ini menyebabkan dua orang karyawan luka parah dan terlepasnya gas SO2 hingga ke masyarakat.

Ledakan pun membuat status keadaan darurat naik menjadi tingkat II dan memicu demo besar-besaran dari masyarakat yang terdampak. 

Sinergi dengan beberapa pihak di luar perusahaan pun dilakukan untuk menangani keadaan darurat ini, salah satunya kepolisian.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

Simulasi keadaan darurat kali ini dapat terselesaikan dengan baik dan seluruh korban dapat diselamatkan, waktu yang dibutuhkan pun lebih cepat dari waktu yang diskenariokan. (hud/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO