
KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pelatihan Pemandu Wisata Warisan Budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Pasuruan selama 3 Sejak Senin (2/9) hingga Rabu (4/9) mendatang resmi dibuka oleh Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo.
Pembukaan pelatihan yang dilaksanakan di Daroessalam Hotel, Jalan Soekarno Hatta Kota Pasuruan ini, juga dihadiri Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, Kepala OPD terkait, Camat Purworejo dan Lurah Pohjentrek, serta Narasumber dari Universitas Brawijaya.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Teno mendorong agar pertemuan dan pelatihan ini dapat memberikan sinergi bagi semua para pelaku pariwisata. "Acara ini harus dimanfaatkan untuk memberikan ide, pikiran, gagasan, berbagi pengalaman, unjuk kerja dan unjuk kreativitas demi kemajuan pada sektor ini," tuturnya.
Ia juga berpesan kepada para peserta, bahwa fasilitas-fasilitas yang tidak murah ini tidak akan berguna, jika tidak didukung dengan berkembangnya kreativitas, yang mampu menggerakkan pengembangan kepariwisataan di Kota Pasuruan.
"Oleh karena itu, mari kita awali dari sini, manfaatkan kesempatan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya. Juga diharapkan agar kegiatan ini dapat dilaksanakan dan diikuti sebaik-baiknya. Tak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan. Tangkaplah hal-hal yang menumbuhkanmu, mengubahmu, dan lingkungan sekitarmu menjadi lebih baik," pesannya.
Teno berharap pelatihan pemandu wisata budaya warisan budaya ini dapat memberikan stimulan bagi peserta terhadap keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing wilayahnya. Sehingga, terwujud destinasi pariwisata melalui potensi dan kearifan lokal sesuai dengan arah dan kebijakan rencana induk pariwisata Kota Pasuruan.
Nantinya, setiap peserta akan mendapat sertifikat pelatihan pemandu wisata budaya warisan budaya.
Sementara Kepala Disparpora H. Hardi Utoyo, M.Si. mengatakan bahwa tujuan digelarnya pelatihan ini untuk menindaklanjuti akan digulirkannya dana alokasi khusus non fisik untuk pelayanan kepariwisataan kepada daerah Kabupaten dan Kota. Dana tersebut diharapkan membuat daerah mampu memberi stimulasi kepada perkembangan pariwisata, khususnya pada prioritas pengembangan SDM pariwisata sesuai dengan keunggulan yang dimiliki dengan menunjuk pada arah dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata.
"Sehingga pada pelatihan ini diharapkan agar peserta meningkatkan kemampuan dan keterampilan, utamanya di bidang tata kelola destinasi pariwisata sehingga lebih terarah dan fokus dalam membangun destinasi pariwisata," tuturnya.
Adapun peserta pelatihan sebanyak 40 orang terdiri dari unsur pemuda karang taruna di Kelurahan Pohjentrek, unsur kelompok kerja PKK Kelurahan Pohjentrek, perwakilan masing-masing RW di lingkungan Kelurahan Pohjentrek, pengamat dan pelaku budaya Kota Pasuruan, komunitas penggagas daya tarik wisata baru Kota Pasuruan, serta komunitas GENPI (Generasi Pesona Indonesia) wilayah Pasuruan. (ard/par/rev)